Iklan Utama

Rabu, 15 Oktober 2008

BALI MAY 08 - 05. WARUNG BENDEGA - RENON, DENPASAR

Link Foto > http://ariep.multiply.com/photos/album/274

WARUNG BENDEGA

Jl. Jaya Giri No. 2A, Renon – Denpasar (0361) 249555, Buka 09:00 –
23:00 , Live Music jam 20:00 – 23:00

Menu: Aneka Paket: 1. Bebek Goreng/Bakar 47K, 2. Ayam Goreng/Bakar
22K, 3. Ayam Rica2 25K, 4. Ayam Jejeruk 24K, 5. Ikan Bakar/Goreng
(Krapu) 38, 6. Ikan Gurami Terbang Bendega 40K, 7. Ikan Goreng Rica
38K, 8. Tuna Panggang 32K, 9. Fillet Fish Chilli Sauce 35K, 10.
Garlic Prawn 42K, 11. Seafood Satay 32K, 12. Kare Kepiting 38K, Paket
1-7 disajikan dgn Nasi, Urab/Plecing dan Sambel Tiga Rasa, khusus
Paket 5 plus Sop Tuna, Paket 9-11 pake Sayur Hijau dan Kentang, Paket
12 pake Nasi aja. Dan masih banyak lagi.

Warung yang lokasinya masih di seputaran renon ini sebenernya nggak
pantes menyandang nama warung, lebih tepat disebut resto taman,
lokasinya yang strategis membuat tempat ini ramai dikunjungi saat
makan siang, buat tempat meeting juga asik apalagi ada fasilitas free
wifi. Menu utamanya sih segala masakan ikan, terutama ikan bakar,
yang dibakar ala jimbaran gitu. Saya pesan Paket Ikan Bakar dengan
pembuka Tahu isi Tuna, teman saya ada yang pesen Siap Mepanggang
(ayam bakar) dan Nasgor (yah kok nasgor bo di Bendega), nggak lupa
pesen sidedish sayur, serombotan atau plecing udah bosen bo, untung
ada sayur jejeruk, ya udah pesen itu satu.

Makanan dimulai dengan Tahu isi Tuna nan unik yang renyah dan gurih
dicelupin ke cocolan saus cabe yang asik, pas buat makanan pembuka.
Ikan bakar yang saya pesen adalah Krapu ukuran sedang yang pas untuk
satu orang ditemani trio sambal dalam wadah lutu, isinya sambal matah
(udah pasti), sambel trasi (sere tabia) dan sambel tomat. Ikannya
sendiri cukup fresh dan dibakar dengan bumbu olesan khas Jimbaran
yang sangat boleh tahan, nggak kalah dengan di Jimbarannya sana,
cocolan sambel2nya juga mantap, favorit saya tentu sambel matah yang
mampu memberikan rasa dan tesktur special tanpa menggangu citarasa si
ikan bakarnya sendiri, kalau dua cocolan lainnya rada berantem dengan
bumbu ikan bakarnya, andaikan ada kerang bakar disini pasti lebih
uhuy. Sayur jejeruknya cukup special, jejeruk adalah nama bumbu
kental yang terbuat dari kunyit, kemiri, kelapa parut dll, biasanya
disiramkan di sayuran seperti kalas (kacang panjang) atau bahkan ayam
suwir. Selain ikan, sambal, nasi dan sayur, paket ikan bakar juga ada
Sop Tunanya yang sueger tenan, brothnya light tapi lumayan berasa
spicenya dengan tuna chunk segar yang cukup generous, walau bukan
tipe sop kesukaan ala Warung Merthasari Pesinggahan yang rich tenan,
sop tunanya bendega cukup asik lah.

Karena cukup puas makan siang disitu, malamnya saya balik lagi sama
Erna, kali ini nyoba Gurame terbangnya yang crispy dan enak. Kalau
malam ada live musicnya, kita tes lagu2nya Sinatra eh ternyata bisa
bo, huebatttt. Pelayanan tempat ini juga sangat excellent, petugasnya
ramah, sigap dan sincere, job well done.

Kerusakan: Tahu Isi Tuna 12K, Mix Avocado Juice 14K, Paket Ikan Bakar
Bendega 38K, Nasi Goreng Spesial 23K, Ayam Bakar Bendega 22K, Lunch
for 4 184K, Verdict: DIREKOMENDASIKAN

Regards
Arie
@ SBY

Ke Bali MURAH Rp.2.4Jt All In Loh...

BALI PACKAGE
4Hari/3Malam



PART 3







04-07 Desember 2008



To Visit in 14 Great
Places

Bali Terlalu Indah Untuk
Dilewatkan...







PROGRAM
DETAILS ( Waktu dalam WITA )
:




Hari ke 1
KEDATANGAN + Check IN Hotel

22.30
Kedatangan di Airport Ngurah Rai kemudian Transfer In ke Hotel Pilihan


Hari 2.
F/D KINTAMANI Tour + Dinner (B,L,D)

07.00 - 08.30
Makan Pagi di Hotel

08.30 - 10.00 Perjalanan ke Tampak Siring

10.00 - 11.00 Kunjungan di Objek Wisata Tampak Siring ( 1
)

11.00 - 11.30 Perjalanan ke Kintamani

11.30 - 13.00 Kunjungan & Makan Siang di Kintamani ( 2
)

13.00 - 14.00
Perjalanan ke Tegalalang ( Terasering View )

14.00 - 15.00
Kunjungan Tegalalang ( Terrasering View ) ( 3 )

15.00 - 16.00
Perjalanan ke Pasar Seni Sukawati

16.00 - 18.30
Kunjungan di Pasar Seni Sukawati

Pusat berbagai oleh-oleh dan
kerajinan seni khas Bali
( 4 )

18.30 - 19.00 Perjalanan ke Desa Sanur untuk dinner

19.00 - 21.00 Romantic Dinner di Pantai Sanur ( 5
)

21.00 Kembali
ke Hotel




Hari 3. Bedugul + TANAH LOT + DINNER (B,L,D)

07.00 - 08.30 Makan pagi di Hotel

08.30 - 09.30 Perjalanan ke Taman Ayun - Mengwi

09.30 - 10.30 Kunjungan di Pura Taman Ayun - Mengwi ( 6 )


10.30 - 11.30 Perjalanan ke Bedugul

11.30 - 12.30 Kunjungan di Pasar Buah Candi Kuning ( 7
)

12.30 - 14.00 Kunjungan di Bedugul , Danau Beratan & Makan Siang
di Lokal Restaurant ( 8 )

14.00 - 15.00 Perjalanan ke Pura Alas Kedaton

15.00 - 16.00
Kunjungan di Alas Kedaton / Monkey Forest ( 9 )

16.00 - 17.00 Perjalanan ke Pura Tanah Lot

17.00 - 18.30 Kunjungan & menikmati pemandangan Sunset di Pura
Tanah Lot ( 10 )

18.30 - 19.30 Perjalanan ke Seminyak

19.30 - 21.00
Makan Malam di Lokal Restaurant ( Live Music)




Hari 4.
FREE PROGRAM + OUT (B,L,D)

07.00 - 10.00
Makan Pagi di Hotel & Check Out Hotel

10.00 - 13.00
Kunjungan di JOGER u/ Shopping ( 11 )

13.00 - 14.00 Makan Siang di Sekitar Kuta / JOGER

14.00 - 14.30
Perjalanan ke GWK

14.30 - 15.30 Kunjungan di GWK ( 12 )

15.30 - 16.30 Perjalanan ke Pura Uluwatu

16.30 - 17.30
Kunjungan di Pura Uluwatu ( 13 )

17.30 - 18.30 Perjalanan ke Pantai Jimbaran

18.30 - 21.00 Makan Malam ( Seafood Dinner ) di Jimbaran


+ Menikmati Sunset View ( 14 )

21.00 - 21.30
Transfer ke Airport

Penerbangan
selanjutnya.





HaRga PaKeT WiSaTa :





Rp. 2.400.000,- / Org ( Nett )








KeTenTuan PeMbaYaRan :





 DP OnLy :
Rp. 750.000,-



 


Time
Limit Registration & DP : 06 OKTOBER 2008 ( No Refund )
 


Full Payment : Before 01 NOVEMBER 2008
 


( bila terjadi cancel (ticket issued), maka wajib mengganti senilai harga
yg tercantum di tiket/dapat digantikan dengan orang lain )





More info & Registration Please call / SMS :
 
Elizabeth : 081808009901 /081213322908/93842085
 


Email & YM : elizh85@yahoo.com





Payment via : 


BCA : 5260410638 a/n ELISABETH
PRAWITASARI




HarGa TeRmaSuk :







  Tiket Air Asia PP

JKT - DPS :
Tgl. 04 Des 2008 : Pkl. 19.55 WIB - 22.30 WITA

DPS - JKT :
Tgl. 07 Des 2008 : Pkl. 23.00 WITA - 23.45 WIB


  Airport Tax JKT & DPS ( PP
  )
 
  Bag Checking Charge by Air Asia ( Details cek on
  www.airasia.com
  )


  Menginap di Hotel pilihan selama 4 H/3M
  (Standard Room /TRIPLE)

Di Legian Village Hotel ( View On
www.legianvillage.com
)


  Transportasi bus pariwisata ( full AC ) selama
  program tour
 
  Profesional Tour Guide
 
  Makan pagi 3x, Makan Siang 3x,
  Makan malam 3x

( sistem
makan adalah buffet & set menu di restoran pilihan
)

Special
Seafood Dinner In Jimbaran


  Tiket masuk Objek wisata , Donation , sarung
  & Parkir
 
  Air Mineral selama
program.
ONLY 20 SEAT AVAILABLE....
Buruan Yah....

Bounty cruise, Bali Hai, or Quick silver

Dear All,

Saya berencana untuk ke Bali early January nanti, karena membawa teman dan mertua, dan saya yang mengatur rencana perjalanannya, tolong minta info dong untuk one day cruise and sunset dinner yang ok, antara Bounty Cruise, Bali hai or quick silver. Minta yang manakah yang lebih recommend, dari segi proffesionalisme, good service, etc.

Tolong minta info juga mengenai Taro elephant ride, Apakah lebih baik booking dan bayar in advance atau langsung bayar ditempat? karena mertua dan teman saya kebetulan foreigner, semua tour operator minta fee-nya U$, takutnya kalau saya bayar cash rupiah convert currency-nya jeblok, sedangkan US$ notes di Indonesia, pasti harus banyak criteria-nya.

Please info-nya.

salam,
Ira (Namibia)

cruise di bali

bali hai dan bounty punya destination yang sama untuk day cruise atau sunset dinner, tapi untuk service kayanya lebih bagus pake bali hai,,,bounty kayanya ga ok untuk service di pontonnya yang di lembongan,. kalo quicksilver bagus untuk destinationnya yang beda, ke nusa penida bukan ke lembongan kaya bali hai dan bounty.
untuk sunset dinner cruise di bali kayanya banyak pilihan yang lain kaya sea safari yang punya program pirate dinner yang keren abis atau the waka yang punya floating restoran dan romantic dinner, mo cruising pake super yacht bisa pake barefoot,,
untuk harga semua emang pake us dollar
semoga membantu

Ask Berlibur di Pulau Lombok vs Bali

Dear Fellow Travellers,
 
Mau tanya: Desember ini kami sekeluarga berencana utk liburan ke lombok di bulan Desember: 3 malam, 4 hari.
Lagi bingung apakah sebaiknya menginap di senggigi saja atau di gili trawangan? Hotel apa yang direkomendasikan? (3 atau 4 stars)
Kami sudah cek airfare JKT-Lombok: sekitar 2 jutaan per org (pakai Garuda). Apakah harga ini masih dlm harga normal? Kalau dibandingkan dgn harga tiket ke Bali, kok lebih mahal yah?
Kami sekeluarga sudah pernah ke Bali, dan kali ini ingin mencoba ke Lombok. Pengalaman para fellow travellers bagaimana? mending ke Bali atau ke Lombok?
 
Mohon pencerahannya, maklum kami sekeluarga mencoba berlibur on budget ;P
 
Terima kasih banyak atas bantuannya.
 
Mba Eci

WARUNG KHRISNA – SANUR, BALI

WARUNG KHRISNA – SANUR, BALI

Jl. Kutat Lestari No. 4, Sanur Kauh, (0361) 281661 dr Bypass Sanur
(kalau dr arah Simpang Siur), begitu ketemu plang arah Sanur Beach
Hotel di kanan jalan (Jl. Danau Poso ), gang satu lagi belok kiri,
ikutin aja terus jalan itu, lokasi di kanan jalan. Buka 07:00-15:00

Menu: Tipat Ayam, Nasi Ayam .

Setelah kunjungan pertama gagal, karena tidak menemukan warung ini di
Jl. Kutat Lestari dan saat itu saya harus segera buru-buru ke
klungkung, di kesempatan kedua ini saya benar2 membuka mata untuk
menemukan warung khrisna, yang tipat siapnya (Ketupat Ayam) sangat
direkomendasikan oleh beberapa rekan asal Bali.

Ternyata saya beruntung kali ini, ada sebuah bangunan semi permanen
ala bale banjar Bali yang nama Warungnya hanya ada di bagian dalam,
pantas waktu itu nggak nemu. Warung Khrisna yang penuh dengan orang
yang sedang makan ini lokasinya di Jl.Kutat Lestari tepat sebelum
pertigaan Jl. Tirta Nadi II, nah pasti ini dia. Lokasi parkirnya agak
sempit untuk mobil, sepertinya yang kesitu rata2 penduduk sekitar
Sanur yang kebanyakan menggunakan sepeda motor dan sepeda onthel.
Tempatnya sangat cozy, penuh dengan tanaman dan sirkulasi udaranya
asik banget, secara terbuka tanpa dinding, sedikit mengingatkan saya
akan Warung Nasi Ayam Kadewatannya Bu Mangku.

Hanya ada dua menu disini yaitu Nasi Ayam dan Tipat Siap, saya mesen
satu Tipat Siap, dan minumnya Aqua dingin aja deh, denger2 Bird News
(kabar burung), tipat siap disini pedesnya bikin tobat. Sambil
menunggu pesanan, saya liat2 satu meja yang penuh dengan isi aneka
jajanan bali, ada kue2 bali, ada bungkusan2 kecil berisi kriuk2 khas
Bali yang selalu ada di warung2 Nasi/Tipat seperti kulit ayam goreng,
ceker ayam dan usus ayam crispy. Ada juga telor pindang Bali yang
berlumuran semacam bumbu putih, ini bedanya dengan pindang ala jawa.

Tipat siap saya hadir dengan komposisi sangat cantik. Di bagian dasar
tentu adalah ketupatnya yang dipotong belah dua diagonal (ini memang
SOPnya tipat ala Bali, potongan gede). Lalu ada suwiran2 besar dan
generous ayam betutu kampung yang kuning menggoda, ada sayur bayam
dan toge yang dibikin ala serombotan (urap), lalu ada jukut pare juga
(baru sekali makan Kupat Sayur ada parenya). Lalu separuh telur
pindang hadir cantik nangkring di puncak makanan ini, siraman gedang
mekuah, sayur kuning isi potongan papaya muda menjadi komponen kuah
dalam masakan ini. Lalu kondimen pendamping adalah taburan kacang
goreng, dan sambal matah yang cukup banyak, warnanya cakepp banget.

Makanan Bali memang salah satu top list makanan favorit saya, sempat
teringat akan komentar seorang teman yang bilang "ah makanan bali, ga
enak, hambar", saya yakin ybs hanya makan "makanan bali" di kafe2 di
sekitaran Kuta dan Seminyak, hambar dari mana ya makanan Bali yang
terkadang bumbunya bisa puluhan, dalam aneka base (bumbu ulek bali)
yang punya karakteristik khusus untuk setiap jenis bahan makanan,
ayam basenya khusus (base besiap), daging, seafood dan sayur pun
khusus juga, the ultimate base adalah base genep, base paling kumplit
diliat dari jenis rempah dan herba yang dipakai.

Tipat Siapnya warung khrisna tak terkecuali, ayam betutunya sangat-
sangat tasty dan bumbu base besiapnya merasuk ke ayam kampung yang
sudah naturally gurih (makanannya kan organik bo). Sedangkan kuahnya
gedang mekuah (di Bali gedang itu papaya bukan pisang) menjadi
semacam danau yang menampung semua flavor dari aneka komponen tipat
siapnya. Selain bumbunya ayam betutu, bumbu serombotan bayam toge dan
Jukut pare yang full kelapa juga tercampur dan sedikit mengentalkan
kuahnya serta menyumbang aroma dan rasa alami kelapa yang sangat
Bali. Saking istimewanya kelapa di Bali, ada yang menyebutkan beras,
kelapa dan pisang adalah tiga komponen kuliner terpenting dalam
kehidupan sehari2 masyarakat Bali.

Walau terlihat jinak2 merpati, ternyata saya sangat kepedasan selama
memakan tipat siap ini, tapi dengan rasa seenak ini siapa yang
peduli, kapok lombok menjadi istilah yang pas. Rasa pedas yang
nyelekit ini datang dari sambal matah bali yang walau tidak banyak
jumlahnya tapi menyumbangkan "heat" yang cukup garang pada Tipat Siap
ini, gedang kuah yang tadinya lebih ke ringan tonenya jadi super
garang setelah ter"infuse" oleh si sambal matah, mantep banget.
Makanan ini harus saya beri gelar sepagai Ketupat Ayam terpedas yang
pernah saya makan, selain Tipat Siap, ada juga Nasi Ayam dengan
komposisi yang sama, lain kali coba ah untuk lunch, kayaknya belum
pernah makan Nasi Ayam ala Bali pake Jukut Pare.

Kerusakan: sekitar 10 ribu per porsi, VERDICT: SANGAT DIREKOMENDASIKAN
.

Link Foto > http://ariep.multiply.com/photos/album/349

Cheers, arie parikesit

Bounty cruise, Bali Hai, or Quick silver

dear Ira & JSer's,

Saya pernah nyobain one day cruise Bounty n Quick Silver,
dari segi kapal, Bounty lebih bagus, kapalnya lebih baru, yang naik juga lebih banyak bule daripada lokal, sedangkan Quick Silver lebih banyak lokalnya (posisi sama-sama periode libur Lebaran cuma beda tahun),

untuk lunch, Bounty international food, sedangkan Quick Silver lebih ke Indonesian Food,
dari staffnya sama-sama ramah n proffesional.

Untuk permainan di Ponthon kapal, lebih oke Quick Silver, bisa langsung snorkling dibawah Ponthon, sedangkan Bounty harus naik kapal kecil dulu baru bisa snorkling, saya dapat info karena Bounty n Bali Hai sama-sama mendarat di Lembongan n Bali Hai lebih dulu daripada Bounty n lebih elite, daerah snorkling terbaiknya sudah diambil oleh Bali Hay.

Dari harga Bounty n Quick Silver mirip-mirip sekitaran 490rb-500rb/person (harga update Juni 2008) sedangkan Bali Hai sy lihat dibrosur2 Bali travel libur lebaran yll, 650rb/person (dosmestik) n 85 USD untuk asing, untuk periode Oktober 2008 ada special rate khusus Beach cruise nya 585rb/person.

Untuk TARO ELEPHANT SAFARI RIDE, libur lebaran yang baru lalu, dari travel or direct harga lokal sekitaran +/-585rb (berubah-rubah sesuai kurs dollar US) n anaknya +/-365rb, termasuk antar jemput hotel, buffet lunch n naik gajah (35 menit), syaratnya punya KTP Indonesia. Kalau kita booking direct tanpa melalui travel dapet discount 10 %. Saya coba pergi sendiri ke TARO, admission tiketnya, +/-92rb untuk dewasa n +/-42rb untuk anak, ini hanya meliputi tiket masuk n show, kalau mo naik gajah (35 menit) tiket dewasanya +/- 300rb, anak 200rb, sesuai kurs dollar US. Kayanya lebih flexible direct ke TARO bayar di tempat, jadi ortu yg ogah naik gajah bisa beli tiket admission nya aja, jadi lebih irit. Naik gajahnya hanya 35 menit, satu gajah maks. 2 orang dengan satu pawang, keliling desa TARO n berakhir gajah tsb masuk ke dalam kolam untuk foto2. 

Sekarang di Bali, untuk mendapatkan tiket harga domestik syaratnya menunjukkan KTP Indonesia, bule kalo punya KTP Indonesia juga bisa dapet harga domestik.

OKay, semoga membantu.

regards,
Rita.-

Bali Matahari Hotel

Dear friends

Pengalaman menginap di hotel ini termasuk mengecewakan. Sebenarnya
kejadiannya sudah bulan lalu tepatnya tanggal 28 Agustus 2008, tapi
sorry baru sempat di-post di sini.

Well, pemandangan hotel ini cukup bagus. Kolam renangnya cukup luas
dan banyak pohon rindang yang asri. Tapi hanya itu saja sisi positif
yang kami rasakan, karena begitu banyak fasilitas hotel yang rusak,
dan setelah kami komplain pun tanggapan dari pihak Hotel tidak memuaskan.

Sejak pertama check in, rasanya kami sudah mulai kecewa dengan
pelayanan yang diberikan. Kami pesan 2 kamar untuk 4 hari 3 malam,
tadinya kami hendak mengganti pesanan 1 kamar tersebut (menggeser
tanggal) tapi enggak bisa katanya, pokoknya saklek banget, apa yang
sudah di-booking enggak bisa di-adjust katanya. Awalnya kami maklum
mungkin memang karena hotel sudah penuh, tapi caranya receptionist
menyampaikan juga kurang ramah, setidaknya enggak sekalipun dia
melontarkan senyum.

Berbagai fasilitas yang rusak, misalnya:
- gagang pintu patah dan pintu tidak dapat dikunci. Pas complain ke
housekeeping, ditanggapinya hanya begini 'orang yang biasa ngebenerin
besok masuknya...sekarang gak ada orang..atau gini aja, ya udah malem
ini gak usah dikunci aja pintunya besok baru kita perbaiki'. Lha,
kalau ga dikunci pintunya kalau ada orang masuk gimana yak? Di situ
khan ada minibar en kalau ada yang ngambil di minibar, khan kita yang
kudu bayar. Belum lagi masalah jaminan keamanannya.

- AC tidak dingin sama sekali, hanya angin saja, dan selang beberapa
menit (kira2 maksimum 15 menit AC akan mati secara otomatis padahal
tidak setel Timer)

- Lampu di kiri kanan tempat tidur mati, begitu pula di sudut ruangan.
Begitu kita komplain yang diperbaiki (diganti bohlamnya?) hanya yang
di kiri kanan tempat tidur saja sehingga cahaya di kamar minim.

- Diberikan 2 botol Aqua tapi alat pembuka botolnya enggak ada. Aneh
kan ya ada botol tanpa pembukanya..akhirnya saya akalin aja ada celah
di tempat shower yang bisa jadi pembuka tutup botol...mayan deh..jadi
kreatip ala Mc Gyver. (^_^)

- Pemandangan di luar kamar cukup asri tapi pada malam hari sangat
gelap, lampu2 di sekitar taman tidak ada (atau ada tapi tidak
dinyalakan), lampu2 di balkon2 kamar lantai 2 pun mati semua sehingga
suasana gelap total padahal kamar katanya fully booked.

Ternyata kejadian ini bukan menimpa kita aja sih, sempat ngobrol2 sama
tamu yang menginap di sini, pengalaman dia mirip, bedanya..dia
complain AC-nya kedinginan.. AC dia gak bisa disetting2
temperaturnya..sampe ampir freezing gitu katanya...(kontras yee..kamar
kami sudah seperti di sauna..saya aja sempat mandi sehari 4 kali tapi
masih keringatan juga!!). Kata tamu tadi juga..tali shower dia
rusak..en dibenerinnya asal2an..pas teknisinya ada bener tapi baru
teknisinya pergi eh rusak lagi.

Yang paling bikin kita naik darah, setelah dikomplain berkali2, sampe
capek deh, akhirnya kita bilang mau pindah ke kamar sebelah (kosong).
Pas lagi mau pindah ke sebelah, itu kamar ternyata bekas dipakai orang
dan dalam keadaan berantakan, tempat tidur berantakan, kamar mandi
berantakan, ruang tamu berantakan, banyak sampah di atas meja, lantai
kotor, terus orangnya bilang, "Kalau mau pindah boleh tapi kita ga mau
bersihin, kalau mau pindah ya kaya gini aja. " Jadi kita disuruh pake
kamar kotor gitu maksudnya yak?

Saat jam 2 pagi kita udah mau tidur, AC masih enggak dingin sama
sekali, sebentar2 mati, terus yang pasti kita semua pasti kagak bisa
tidur deh. Akhirnya kita usul mau ganti kamar ke depan cuma ada satu
kamar udah rapih sich, tapi katanya walau kita pindah dan hanya pakai
satu kamar, tapi tetep kita harus bayar dua kamar, nah khan ga lucu tuh.

Gimana gak kesel yah, kita bayar tapi servicenya seperti itu. Padahal
kita tiap kali nyuruh mereka benerin sesuatu atau bersihkan sesuatu,
juga ngasih tip ama mereka. Ngecek AC aja juga kita kasih tip. Bershin
kamar juga kita kasih tip, nah kalau males2an gitu khan bete juga.

Akhirnya kita cek kamar sebelah, yang penting ACnya dingin. Oke memang
dingin, tapi ternyata itu kamar sejak tamu check out (gak tau kapan)
masih belum diberesin juga sampai jam 2 pagi ini, padahal tadi siang
kan kita udah ditawarkan mau pindah ke situ. Masa kita seperti makan
buah simalakama? Pilih kamar rapi tapi AC panas, lampu mati, gagang
pintu rusak etc sama kamar yang AC dingin tapi kotor?

Well, singkat cerita akhirnya mereka mau bersihkan kamar saat itu juga
setelah kita udah bilang mau check out besok pagi, gak tunggu sampai
hari ke-4. Jadi lah jam 2-3 pagi kita bukannya tidur tapi malah
gotong2 koper pindahan kamar. Trus terpaksa lah jam 3.00 - 4.30 pagi
saya sama teman saya harus keliling cari hotel buat besoknya. (soalnya
gengsi kan udah nge-bluff bilang mau check out besok - kalo ternyata
kita kaga jadi pindah..tengsin beneeer kan ya..

Nah, ceritanya udah di kamar baru kan…kita pikir udah beres semua,
ternyata tetap saja lho, macem2 masalah yang muncul, mulai dari closet
yang ga bisa di-flush, trus gantungan gordijn juga ujungnya mau lepas
jadi ga ada pegangannya. Ya udah lah kita sabar2in hati aja jadinya,
toh tinggal beberapa jam lagi check out dan pindah hotel.

Pas check out 'kesialan' kita belum berlalu, ternyata mereka
men-charge penggunaan minibar di kamar kita yang awal. Padahal sumpah
deh kita enggak ambil apa2 dari kulkas, malah ngisi barang2 iya, kan
beli di minimarket dekat situ. Mereka dalih-nya isi kulkas ada yang
kurang. Kita juga gak mau terima donk, soalnya selain memang kita
benar2 tidak mengambil apapun dari minibar, setelah kamar itu kita
tinggalkan jam 2 pagi (pindah ke kamar sebelah), sampai kita check out
paginya itu kamar kan gak terkunci (gimana mau dikunci wong gagang
pintu aja patah?). Yah setelah bersitegang dulu akhirnya kita emang
gak perlu bayar minibar.

Kalau dilihat dari iklan dan website sih oke2 aja..temennya temen saya
juga pernah menginap di sini dan tidak ada masalah.. katanya sih ini
sejak ganti manajemen atau konflik ama owner baru2 ini, jadi kacau.
Manager on duty aja lepas tangan pas kita complain. Well, dengan harga
IDR350.000/malam memang termasuk murah tapi dengan fasilitas dan
pelayanan yang seperti ini terus terang Sangat Mengecewakan.

Bali Matahari Hotel
Jl. Melasti Gg. Lebak Bene
Kuta Bali
(0361) - 763707
http://www.balimataharihotel.com/
http://blauesterne.multiply.com/photos/album/193/Bali_Matahari_Hotel

Regards
Michelle

Ketika suami-suami takut istri pergi ke Bali untuk menonton Trio Ganas

Lupa nih... mau nge-review ini juga

@Semanggi 21 studio 2, Sept 29 2008, 17.45 hrs

Film yang tanpa pangkal dan ujung ini bercerita tentang beberapa keluarga yang tinggal di sebuah komplek perumahan, di mana para ibunya senang bergosip dan para bapak nge-fans dengan trio ganas (Sarah Azhari, Rahma, dan Pretty) termasuk pak RT dan satpam perumahan itu.
Semuanya berawal dari Pak Karyo yang "diutus" oleh boss-nya untuk menghadiri seminar perusahaan di Bali. Dan sang istri yang menemukan voucher hotel pun menyangka bahwa mereka akan bulan madu kedua dan langsung "mengumandangkan" hal itu kepada para istri yang lain, sehingga mereka menuntut para suaminya untuk melakukan bulan madu kedua juga.

Singkat cerita, para bapak akhirnya mengajak semua keluarganya ke Bali dan para istri tidak mengetahui tujuan para bapak ke Bali sebenernya karena ingin menonton trio ganas yang akan manggung di sana.

Format yg digunakan tidak jauh beda dengan film-film warkop yang menghadirkan adegan-adegan komikal dan penuh dengan kalimat-kalimat yang di-blow up sedemikian lucunya, sehingga menciptakan situasi yg kacau. Bahkan film yang dibuat dengan sinematografi seadanya ini, terlihat seperti memindahkan sinetronnya dari layar televisi ke layar lebar.
Perbedaan antara versi televisi dan layar lebarnya hanya terletak di lokasi syutingnya saja yakni tidak di dalam studio lagi, plus bintang tamu seperti Fauzi Baadila (udah capek rupanya bermain di fim serius atau udah ga laku lagi??), Alexandra Gottardo , dan trio ganas.

Menonton film ini memang tidak perlu berpikir panjang, cukup dinikmati saja dan tertawalah selama tertawa itu belum dilarang....

Gw pribadi agak bingung memberikan rating bintang untuk "sinetron" ini mengingat murni hanya untuk menguras gelak tawa penonton tanpa ada cerita yg jelas layaknya sebuah hiburan komedi televisi.

P.S. : film ini cocok banget sehabis menonton Mongol, semoga kebahenolan trio ganas bisa membuat hidup anda lebih semangat lagi....ampun ndekkkkk.. ampun....

http://moview21.blogspot.com

NASI CAMPUR AYAM WARUNG SHANTI, BANJAR TEGES – GIANYAR

NASI CAMPUR AYAM WARUNG SHANTI, BANJAR TEGES – GIANYAR

Banjar Teges, Pusat Hidangan Boga Sematra, Jl. Ngurah Rai Gianyar,
depan Pasar Gianyar deket Alun-alun

Anda bisa bilang hati saya tertambat, kepincut atau bahkan kena
pelet, entah mengapa walau tidak niat pun, setiap lewat Kota Gianyar,
saya selalu berhenti di Banjar Teges untuk makan atau mbungkus nasi
ayam campur di Pusat Hidangan Boga Sematra, khususnya Nasi Ayamnya
warung Shanti. Pagi itu OTW ke Bangli pun saya menyempatkan diri
sarapan di Banjar Teges. Berhubung masih pagi sekitar jam 8, lauk
pauknay masih kumplit banget di Warung Shanti, termasuk Sate Serepeh
yang udah beberapa kali keabisan setiap kesini. Jaje Bali (Jajan
Pasar ala Bali) nya pun masih kumplit banget, dari Pisang Rai, Wajik,
Klepon sampai semacam dadar dari kelapa dan tepung sagu.

Saya pesen Nasi Campur Ayam kumplit, lengkap dengan Sate Serepehnya.
Komposisinya adalah Nasi dengan jukut kalas atau urab kacang panjang
pendek (kacang panjangnya diiris2 jadi pendek hehe), lalu ada tum
ayam, "pepesan" ayam ala bali dengan bumbunya yang sangat fragrant,
lalu ada taburan srundeng, perkedel rempah (dari kelapa parut),
kriuk2 dari usus dan kulit ayam goreng, suwiran2 gurih ayam betutu,
separuh telur pedas, setusuk sate serepeh plus dua macam sambal,
sambal matah dan sere tabia (sambel terasi ulek).

Lauk2 lainnya yang bisa dipilih pagi itu adalah Ayam dan Jerohan
Masak Merah, Jerohan Ayam dan Saren goreng, mie goreng, kering tempe,
ayam betutu goreng dan lain-lain. Kembali ke Nasi Campur saya,
pertama2 saya coba Sate Serepehnya, sate ini menggunakan daging sapi
dengan bumbu base yang cukup kenceng, tarikannya spicy(berempah) dan
sedikit pedas, bumbu kentalnya menginfuse nasi saya dengan aroma dan
warnanya yang khas.

Tum ayam adalah makanan sejenis gadon dengan bumbu ala Bali yang
lebih berempah, Tum selalu dibungkus dengan daun pisang dan
dimatangkan dengan cara dikukus. Tum Ayam saya sangat enak, dengan
bumbu yang lebih light dari masakan bali konvensional tapi tetap
bercirikan Bali dengan aroma2 sereh, kencur dan laos.

Ayam Betutu di Warung Shanti ini juga boleh punya, sedikit dibawah
Ayam/Bebek betutunya Banjar Teruna Ubud yang saya beri gelar sebagai
the ultimate Betutu. Ayam kampung yang empuk dan berserat khas
terinfuse base besiap yang sedep banget, bumbu halus berwarna
kekuningan menyalut suwiran2 besar ayam betutu di piring saya, enak
banget.

Dua sambal yang memenuhi piring saya yaitu sambal matah dan sere
tabia sangat2 enak dan pedas, sambal matah menyumbangkan pedas yang
aromatic dari irisan sereh, bawang merah, cabe, sedikit terasi dan
guyuran minyak jelantah panas, sedangkan sere tabia menyumbangkan
tamparan pedas yang Spartan dengan dominasi cabe dan terasi yang
tanpa tedeng aling-aling.

Setelah terpapar pedasnya Nasi Ayam disini, paling pas adalah makan
Jajan Balinya, saya pilih Pisang Rai, pisang manis yang dikuksu
kemudian ditaburi kelapa parut, legit banget. Wajik ala Bali dan
semacam jenang grendul (tapi kering) juga layak dicoba. Jajan lainnya
ada klepon dan aneka dadar.

Tak lupa sebelum pulang saya ngebungkus satu untuk makan siang nanti,
secara di Bangli pasti nggak bisa kemana2 pas meeting, dan sudah
kebayang Nasi Kotak yang akan menjadi jatah Maksi saya, ya milih Nasi
Ayam ini dong.

Kerusakan: Nasi Ayam Campur 9K, Jajan Bali 1K, VERDICT: SANGAT
DIREKOMENDASIKAN 

SOS (Sunset On Sixth) @ ANANTARA SEMINYAK

SOS (Sunset On Sixth) @ ANANTARA SEMINYAK

Anantara Seminyak, Jl. Dhyana Pura ujung (depan Gado2) Seminyak, Bali

Menu: Cocktails, Mocktails, Tapas and Finger Foods

Selain di sepanjang Jalan Double Six (Café Tekor, Zanzibar, Lanai dan
Outrigger) atau di Kerobokan, Ku De Ta dan teman2nya, ada satu spot
lagi Seminyak yang asik untuk menikmati sunset. Lokasinya di lantai
6nya hotel Anantara Seminyak, dinamakan Sunset On Sixth yang sering
disingkat sebagai SOS.

Di Hotel Chic yang baru dibuka ini, lantai 6nya disulap menjadi venue
lounging dengan pemandangan alami yang asik banget, saat sunset
menjelang, tempat ini disesaki para pelanggan, paling beruntung yang
bisa mendapat daybed di bagian depan, pandangannya bleng langsung ke
laut, asik banget.

Di tempat ini harga FnBnya memang sangat nanjak, separuh bayar FnBnya
dan separuh ya ambiencenya dong, cocktail dipatok sekitar 70K,
smoothies dan mocktail sekitar 30-45 ribu. Sayangnya finger foodsnya
nggak terlalu ektensif jenisnya, hanya ada beberapa wraps, on a stick
(aneka satay) dan pitas with dips. Kita pesan seporsi Pitas with dips
(50K) dan beberapa porsi mixed on a stick (40-60K per porsi).

Pemandangan saat sunset memang keren banget disini, karena di Lantai
6 jadi nggak kehalang sama apa2 bener2 blenggg banget. Sayangnya
makanannya cenderung STD saja, apalagi dengan harga segitu yang cukup
mahal. Aneka on a sticknya (lamb, chicken, beef) disajikan cantik
dengan bakaran mini, tapi ya kualitasnya so-so aja, mezes platter
with pitanya juga sangat minimalis, dalam arti dikitttt banget, roti
pitanya Cuma beberapa potong dan trio dip hummus-baba ganoush dan
semacam salsa yang kualitasnya juga standard aja, masih kalah telak
sama mezes di Bali Deli apalagi di Al Nafoura Le Meridien Jakarta
yang suangat superb.

Minumannya ya juga std std aja deh, mocktail dan smoothiesnya masih
asikan di Bali Deli atau Café Batujimbar. Ya intinya disini memang
80% beli suasana lah, FnBnya masuk dalam kategori pas-pas an, sayang
ya coba kalau lebih baik, secara harganya juga lumayan kan, tapi
memang viewnya to die for. FYI room rate di Anantara Seminyak adalah
2,5 jut per malam, wow nanjak ya bow, dengan 1,3 Jut padahal kita
sudah dapat Premier Club Roomnya Padma yang luas dan asik banget
dengan pelayanan FnB Bfast ala carte, high tea dan cocktail, kayaknya
2,5 jut buat nginep semalam kok dosa banget ya hehe (secara status
masih jauh banget dr milyuner).

Kerusakan: cukup nanjak mocktails/juice 30-40K, Cocktail 70K keatas,
VERDICT: DIREKOMENDASIKAN (Untuk tempat dan viewnya yang asik banget,
FnBnya ya sekedarnya aja deh, abis itu makan kenyang dimana gitu)

LINK FOTO >
http://ariep.multiply.com/photos/album/353/BALI_SUNSET_ON_SIXTH_SOS_AN
ANTARA_SEMINYAK

Cheers , Arie Parikesit

WARUNG JERUK MANIS (JERMAN), DENPASAR - BALI

WARUNG JERUK MANIS (JERMAN), DENPASAR - BALI

Jl. Puputan 206, Renon 0361 247751 Renon Denpasar, sekitar 70 meter
dari patung Kapten Japa di Bunderan Renon, buka 7:00-17:00

Menu: Nasi Campur, Tipat Kuah Campur, Ayam Bakar Plecing, Sate Tusuk
Ayam, Sate Lilit Ayam, Urab, Gurame Bakar, Gurame Goreng, Tipat
Cantok, Es Daluman, Es Jerman strong>

Satu lagi "warung" ala Bali yang menyajikan makanan khas dari Pulau
Dewata, jagoan dari Warung Jerman ini adalah Ayam Bakar Plecing serta
NAsi atau Tipat Campurnya. Lokasinya sangat strategis, di salah satu
sisi bundaran renon yang mengarah ke Jl. Hayam Wuruk, arah Kantor
Konjen Amerika Serikat situ, sangat dekat dari Denpasar dan Sanur,
dan tidak terlalu jauh juga dari Kuta serta Seminyak.

Tempatnya sendiri tidak begitu luas, hanya ada sekitar 12 meja dengan
masing2 4 kursi, tapi karena terbuka jadi cukup nyaman untuk makan.
Karena rame2, kita pesan Ayam Bakar Plecing, Gurame Bakar, Nasi
Campur, Tipat Kuah Campur untuk makannya dan minumnya Es Jerman dan
Es Daluman. Sebuah etalase besar sarat dengan aneka lauk-pauk khas
Bali, ada puluhan tusuk sate lilit dan sate tusuk ayam, tumpukan
tipat, dan beberapa piring penuh berisi jukut kalas (urab kacang
panjang), tum ayam, ayam goreng, sambal matah, lawar nyuh (sayur
kelapa) dan lain2. Tampak di salah satu sudut

warung yang punya tagline "Kata Orang Enak dan Murah ini" foto2 dari
para peliput kuliner, tentu termasuk Pak Bondan, Kep Suk Jalansutra.

Saya mencoba Tipat Kuah Campur dengan komposisi Ketupat potong
diagonal, jukut kalas toge, lawar nyuh satu tusuk sate lilit ayam,
ayam goreng, suwiran ayam pelecing, ayam masak santan, telur pindang
siram sere tabia (sambel trasi) dan kondimen kacang goreng serta
sambal matah plus didampingi semangkuk kecil sup bening berisi bola2
ayam dan kacang merah.

Semua lauk pauk di Tipat saya punya kualitas diatas rata2, dengan
catatan spesial untuk ayam masak santan, sate lilit ayam, tum ayam
dan ayam pelecingnya dengan bumbu base besiap yang meresap banget,
sambel matahnya juga nikmat walau tak segarang punyanya Warung
Khrisna, tapi masih sangat Bali banget, lawar nyuh yang juga cukup
unik memberikan sensai tropikal yang sangat nyaman, minyak alami dari
lawar nyuhnya mengalir di piring dengan warna kuning terang yang
menggoda. Rasa spicy di Tipat Ayamnya pas disbanding dengan kuah
bening berisi bola2 ayam dan kacang merah yang segar, walau bening
ada secercah (alah secercah) gradasi kekuningan hasil dari campuran
bumbu base genep khas Bali, yang menyapu ringan kuah sup dan memberi
sedikit body berempah.

Ayam Pelecing Bakar yang disajikan ingkung utuh, dikucuri dulu dengan
jeruk limonya supaya tambah wangi, kemudian ayam kampung ini kami
bagi berlima, ayam kampung tentu memberikan janji rasa gurih yang
alami. Bumbu ulek pelecingnya sangat meresap di ayam bakar ini, pedas-
gurih-fragrant dan tasty banget, sedikit gosong disana-sini
menjadikan ayam bakar ini makin wangi. Teman yang pas tentu Pelecing
kangkung bertabur kacang goreng yang krenyes2 nan pedas, kelemahan si
pelecing kangkung adalah aroma terasi yang selalu tertinggal di
tangan barang 3-4 jam hehe.

Nasi Ayam Campurnya berkomposisi sama dengan Tipat Siap, tapi lauk
dan nasinya dipisah, plus sup bola ayam kacang merahnya. Gurame Bakar
dibaluri bumbu lalah (pedas) yang cukup nyaman, disajikan dengan
sambal matah dan sere tabia (sambel terasi), cukup enak walau memang
bukan spesialisasinya warung ini.

Makan siang kami ditutup dengan aneka Es andalan warung ini, Es
Daluman adalah Es Cincau Hijau khas bali yang memakai santan dan
sirup gula merah, selalu ada rasa smoky yang khas di Es Daluman ini,
legit dan segar. Es Jerman adalah Es Campur andalan warung ini,
isinya sangat kumplit, nggak mau kalah sama Tipat atau Nasi Ayamnya.
Ada potongan cincau hitam, kacang ijo, tape ketan putih (tanpa
pewarna), cendol, potogan jeli , kelapa muda dan lain2, segar banget
dengan kuah sirup merah dan susu kental manis, Es2nya pas memadamkan
rasa lalah dari makanan utamanya.

Kerusakan: makan ber 5 100K an, VERDICT: SANGAT DIREKOMENDASIKAN,
tidak menyajikan menu Non-Halal strong>

LINK FOTO > http://ariep.multiply.com/photos/album/351

Cheers - Arie PArikesit

FIRST: Mengenai hotel di Bali buat akhir tahun

Ini gunanya milist boleh dong berkeluh kesah daripada kesel.

Saya berencana berlibur di Bali akhir tahun dari tanggal 26
Desember´08 sampai 2 Januari´09. Sesudah mampir di Jakarta.

Sejak pertengahan September saya mencoba menghubungi travel agency di
jakarta untuk menanyakan hotel di Bali. Dan jawaban mereka harga
belum ada Bu, buat akhir Desember mungkin bulan Depan.

Alkisah saya coba sejak minggu lalu menghubungi travel agency.
Rencana ingin berlibur di hotel bintang 5 di daerah jimbaran atau
Nusa Dua. Karena saya mengajak teman Jepang saya buat berlibur di
Bali. Ternyata dari Anta, Bayu Buana, Pasopati, Panen...mengatakan
hotel semua full booked. Saya coba cari online di asiarooms dan
webstite jepang ternyata memang full. Saya sepertinya mulai
curiga ...sejak Melia hotel , memberikan jawaban bhw tunggu sampai 10
november. Nah loh...wong org mau pesan ticket..kalau tgl 10 nov takut
mepet. ..bisa2 nanti gak dapat tiket lagi. cek cek dari kenalan..yg
kenal org travel...ternyata memang hotel-hotel bintang 5 ataupun 4
memang lagi tahan harga, mereka bilang full booked...supaya demand
naik, dan setelah itu mungkin bln nov mereka baru open. Bayangkan
saja mereka bilang full padahal harga sudah dinaikan 2 kali
lipat ...??? Sampai sepertinya pengen give up berlibur di Bali. Wong
apa mereka tidak tahu finance crisis yg melanda dunia...??? Mereka
tidak takut tahu-tahu Desember kagak banyak turis yg berkunjung ke
Bali. Aduh harga i lah para turis...., jangan mempermainkan
turis..btw mereka kan sumber penghasilan pulau Dewata.

Kalau memang ada rekan JS yg tahu dan mempunyai stock voucher hotel
di Bali yg bintang 5 atau tahu travel agency di Jakarta yg masih
menyediakan voucher di Bali... tolong hubungi saya via Japri. Terus
terang saya sampai tidak enak dengan suami dan teman Jepang saya. Yg
saya sudah iming-imingkan indahnya pantai Nusa Dua :):)

Salam,
Gisela
http://gadogadobetawi.multiply.com

Mengenai hotel di Bali buat akhir tahun

Halo bu Gisela dan Pak Dewono,

Saya dulu kerja dihotel, meskipun di back office dan bukan di operasional, tp sedikit banyak ngerti2 tentang hal yang dikeluhkan ibu ini. Pada prinsipnya di seluruh dunia (bukan hanya di Indonesia) banyak hotel yang menerapkan yield management, jadi semakin tinggi demand, semakin dimahalin rate-nya. Dan yield management diberlakukan pada saat-saat tertentu misalnya menjelang libur panjang, musim liburan, th baru etc. Saat F1 di Singapore kemaren, hotel disana juga menerapkan harga gila-gilaan yang terus bertambah mahal bahkan dalam hitungan jam.

Saya khawatir semua hotel yang ibu lirik itu memang sedang berancang2 untuk naikin harga..jadi memang sulit untuk dapat kamar kecuali ibu waiting list dulu dan saat sudah OK nanti, resikonya dpt rate tinggi, dan sayangnya kita sebagai konsumen tidak punya banyak pilihan.

Kalau jawaban dari travel agency 'harga belum ada', ini adalah pertanda akan ada revisi rate..jadi lebih mahal tentunya, bukan lebih murah.

I wish I could help bu Gisella, tp sayangnya chain hotel tempat saya kerja dulu belum ada di Bali until 2010..:(

Cheers

Kamis, 25 September 2008

SEMARANG : RUJAK MAREM PAK MAN

RUJAK MAREM PAK MAN – SEMARANG

Jl. Karanganyar No. 11, deketnya SMA Loyola (Koh Liem dan Lekker
Paimo), buka pagi-siang =

Di jalan karanganyar, selain Asem2 Koh Liem dan Lekker Paimo, masih
ada satu lagi ikon kuliner kota Semarang, yaitu Rujak Marem Pak Man.
Jam baru menunjukkan pukul 9, dan saya sepertinya pembeli pertama di
pak man, siapa juga ya yang ngerujak jam 9 pagi. Karena belum rame,
saya bisa sambil ngajak ngobrol pak man sementara dia menyiapkan
pesanan rujak saya. Ternyata walau tongkrongannya cukup sangar,
beliau halus tutur katanya, don't judge a rujak seller by his
moustache hehe.

Disini rujaknya ada dua versi rujak potong dan pasah (serut), saya
pilih rujak pasahnya aja yang lebih ngeblend. Buah2nya sungguh
kualitas bagus, ditata rapi di lemari kacanya pak man, bener2 rapi
jali deh tempat rujak yang satu ini. Pertama2 diulek dulu bumbunya,
cabe, kacang, terasi, gula merah diulek dengan irisan pisang batu
sampai rata tercampur.

Lalu aneka buah dipasah, diserut tipis2 halus dengan alat pasha yang
mirip tukang serut kayu itu. Bengkuang, Mangga Muda, timun besar,
Jambu air cincalo, ubi merah dan bengkuang adalah komposisi buah yang
diserut, sementara nanas karena sangat berair hanya diiris2 tipis
dengan pisau, dengan talenan unik, yaitu gagang ulekannya yang gede
banget itu.

Setelah itu, mulai deh dicampur antara bumbu dan rujaknya,
menggunakan sodet berbentuk unik, ujungnya menyerupai tangan kirinya
captain hook di peterpan, biar gampang ngeblendnya ya pak man. Rujak
dipindahkan ke piring, duh cantik banget bentuknya, buahnya teriris
sungguh tipis lalu terbalut bumbunya yang agak berkurang
kekentalannya karena air alami yang keluar dari buah, apalagi
nguleknya juga nggak halus2 amat, sehingga masih keliatan disana-sini
kacang tanah yang belum halus sempurna. Rasanya wah dengan bahan
sebagus dan proses secermat tadi, hasilnya pasti luar biasa.
Buah2nnya segar, dan karena dipasah jadi sekali comot bisa 3 atau 4
macam buah tercampur, apalagi bumbunya mantap banget, terasinya
kerasa dan sepetnya pisang batu bikin bumbunya topfff. Seger banget
lah pokoknya rujaknya pak marem, kayaknya memang lebih enak rujak
serutnya dibanding yang iris.

Selain ngerujak, bisa ngemil juga disini . Di meja ada gorengan2,
seperti tahu plus petisnya, tempe dan tape, bener2 bikin marem deh.

Kerusakan: 7K per porsi, VERDICT: SANGAT DIREKOMENDASIKAN

komentar pembaca 'Filosofi Air'

Jejak Pemaknaan Para Pembaca

"Filosofi Air, Jejak memaknai hidup"

 

Filosofi Air, Jejak memaknai hidup. Buku garapan Ign. Elis Handoko SCJ ini
menyajikan narasi-narasi yang merupakan jejak biografis dalam memaknai
hidup. Berikut adalah beberapa komentar yang Redaksi himpun dari beberapa
pembaca.

 

Diajak menghargai hidup

Merefleksikan perjalanan hidup, kadang menyisakan satu pertanyaan yang besar
di benak saya. Apalagi, kalau pada saat itu saya salah menilai hidup yang
saya jalani dan mengambil satu keputusan yang salah. Ini bisa terjadi karena
saya jatuh mengandalkan serta memaksakan pola pandangku saja, yang banyak
diwarnai sisi egoisme.

Lewat "Filosofi Air", saya dapat belajar memaknai hidup, agar hidup lebih
semarak lagi untuk dihidupi. Narasi "Pacar di kaki telanjang" memberi saya
suatu inspirasi yang jelas dan tegas. Yakni, bagaimana saya mesti memandang
hidup yang tidak hanya dari sisi nyatanya yang kelihatan. Sebab, dari sudut
pandang tersembuyi pun kita akan menemukan arti hidup yang lebih indah. Dan,
terkadang justru sudut pandang tersembunyi itu menyajikan makna yang lebih
baik. Yang jelas, setiap sudut pandang itu memberikan arti dan makna yang
berbeda. Kalau kita bisa lebih mendalami makna hidup kita, kita akan
menemukan kemendalaman hidup yang sejati.

Setelah diajak masuk mendalami makna hidup, jujur saya terkesan dengan
narasi "Rindu difoto mati". Mengapa? Karena saya punya pengalaman menarik
tersendiri tentang takut mati. Beberapa tahun yang lalu, saya sempat
mengalami takut mati yang teramat sangat. Yang berkecamuk di pikiranku saat
itu, kalau saya mati nanti lalu bagaimana hidup di alam sana? Apakah saya
bisa masuk surga, atau sebaliknya?

Kecemasan itu sering datang dalam setiap kesendirian, semakin membuat saya
merasa takut, takut, dan takut. Narasi "Rindu difoto mati" semakin
menyadarkan saya, bahwa kematian dalam Tuhan itu suatu yang indah yang tidak
perlu untuk ditakuti. Satu hal lagi, dengannya saya diundang untuk lebih
bisa menghargai hidup, lebih mampu mengisi hidup. Lalu, yang terpenting
adalah agar saya lebih bisa mencintai dan mensyukuri karena boleh hidup di
dunia ini. Agar setelah saya mati, apa yang telah saya perbuat dapat
memberikan sesuatu yang terbaik buat yang saya tinggalkan.  

Romo Elis, thanks ya! Semoga tulisan Romo Elis ini bisa menjadi jendela hati
buat kita semua!

(Leni Marliya, karyawati, Tangerang)

 

 

 

Diundang menjadi sederhana

Buku Filosoifi Air Romo Elis mampu memberi sentuhan hidup. Sentuhan yang
menyegarkan aspek kemendalaman. Hidup, agar mampu bermakna dan memiliki
tujuan, memang harus direnungkan atau direfleksikan. Kan jauh-jauh hari
Socrates pernah menyatakan, hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang
tidak pantas dijalani. Ya begitulah hidup! Ia harus terus disadari agar
tidak hanya mengalir begitu saja.

Cerita Romo Elis tentang "Iwak asin" cukup mengesankan saya. Di situ
diungkapkan sikap hati seorang ibu yang tenang, bening, sabar, dan rahim.
Walau jelas-jelas si ibu pagi itu mendapati anaknya berbuat salah dan gusar
yang melukai hatinya. Si anak yang membentak karena disuguhi sarapan berlauk
ikan asin . Tapi, si ibu tidak marah maupun gusar. Dengan tenang-diam dia
menatap redup ke anaknya, tanpa kata. "Orang yang khilaf biasanya cuma butuh
diterima dan dimengerti apa adanya. Selebihnya, ia rindu untuk bisa berlaku
benar kembali," tutur si ibu pada si anak yang sudah tumbuh dewasa. Dia
mencoba memberi alasan mengapa pada waktu itu tidak marah padanya.

Sikap hati ibu di "Iwak asin" mengundang saya untuk berani memaafkan dan
merangkul kembali siapa saja yang bersalah, dengan tanpa marah maupun
mendendam. Dan lagi, untuk bisa memaafkan, saya mesti memilik hati yang
sederhana. Untuk bagian ini, saya diteguhkan dengan narasi "Sederhana".
Hmm., ya begitulah hidup! Ia akan terasa indah dan bermakna, yakni ketika
kita sadari dalam refleksi. Dengan itulah hidup bisa menjadi mendalam dan
pantas untuk dijalani.

(Hendro Setiawan, Palembang)

 

Menyentuh realitas keseharian

Tulisan Romo Elis membuat saya terkagum-kagum. Ia sanggup memaparkan
refleksi-refleksi filosofis melalui pengalaman-pengalaman sederhana yang
membumi. Dengan rangkaian bahasa yang indah dan puitis, ia bisa menjabarkan
hal-hal yang terentang jauh dari bentangan alam pikir manusia kebanyakan,
menyatu dalam realitas keseharian. Dari torehan-torehan tulisannya tampak
bahwa Romo Elis merupakan sosok yang sangat reflektif.

Karya Romo Elis sarat dengan permenungan yang mendalam, menyitir
pernyataan-pernyataan orang-orang besar dan memadukannya dengan
pernyataannya sendiri yang bersumber dari pengalaman-pengalaman empirisnya.
Pengalaman berpastoral di pedesaan-pedesaan merupakan kekayaan yang luar
biasa yang bisa ia bagikan kepada para pembacanya.

(Maria Etty, wartawati,  Jakarta)

 

Jadi teman harianku

Aku suka dengan tulisan Romo Elis. Bahasanya mengalir, enak dan tidak
bertele-tele. Pemaknaan hidup demi pemaknaan hidup yang dikemas dalam bahasa
tulis yang mengalir lincah itu membuat aku ingat dengan pengalaman hidup
pribadiku sendiri. Ternyata, ada beberapa kesamaan yang saya alami dengan
apa yang Romo Elis narasikan dan maknai dalam buku Filosofi Air. Di sinilah,
aku diajak untuk melihat dan menyadari hidup secara lebih serius dan
mendalam.

Aku sangat tersentuh dengan narasi Romo Elis yang bertajuk "Cawan hidup".
Narasi ini saya baca berkali-kali dan berulang-ulang. Ia memberi sentuhan
peneguhan dengan pelayanan yang sedang saya gulati di salah satu badan
kegiatan orang muda Katolik. Percikan rohaninya memberikan penyejukan atas
pengalaman saya saat ini.

Narasi favorit lainnya adalah "Di doa ibu". Cerita yang disuguhkan memang
pendek, tapi mendasar untuk memancangkan keyakinan bahwa ibu selalu baik
buatku. Aku sendiri mengalami kesertaan ibu, sedari saya masih di TK dulu.
Doa ibu memang indah.

Yakin, deh! Buku ini adalah teman buat pengalaman hidup harianku. Dengannya
aku disapa, bahwa hidup haruslah disadari, disyukuri, disetiai, dan...
dijalani....

(Grace, mudika, Jakarta)

 



http://stefirengkuan.multiply.com/
http://cahayapineleng.multiply.com/
http://www.cahayapineleng.info/

 

 

 


PEMESANAN klik di http://www.senakel.com/productDetails.asp?id=688
<http://www.senakel.com/productDetails.asp?id=688&sub=4> &sub=4

 

 

TERIMA KASIH ATAS KERJASAMA ANDA

Informasi pemesanan segera dikirim ke email Anda. Silakan cek folder Inbox /
Spam Anda untuk melihatnya.

Jika email masuk ke folder spam, harap tandai NOT SPAM dan tambahkan
order@senakel.com dan senakel@senakel.com

 ke dalam address book Anda.

 

Salam hangat dari ruang atas!

SENAKEL.COM

INSPIRING YOUR SPIRITUAL GROWTH

 

SENAKEL  berasal dari kata Latin Cenaculum. atau dalam bahasa Inggrisnya
disebut The Upper Room, yang berarti ruang atas tempat Yesus mengadakan
Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya. Ruangan atas ini adalah juga
tempat yang dipakai oleh para murid dan Bunda Maria untuk berkumpul dan
berdoa memohon dicurahkannya Roh Kudus kepada mereka (peristiwa Pentakosta).

Info gudeg, soto dan nasi uduk di bandung

mohon bantuannya u info gudeg, soto dan nasi uduk yang enak di bandung... mau kumpul-kumpul nih...
tku bro n sist...

(ASK): Wisata seputar Lamongan-Rembang

Dear rekan JS er,

baru saja diceritakan oleh salah seorang kenalan bahwa di daerah
Pantura menyimpan lokasi wisata pantai yg ngga kalah dengan Kuta/
Dreamland di Bali.

Sang rekan ini diajak suaminya ke daerah Rembang-Jepara, dalam suatu
rute perjalanan di Pantura.

Namun infonya kurang lengkap karena sang suami yg menguasai rutenya.

Apakah ada rekan JSer sini yg bisa memberi referensi ya soal:
- Pantai di seputaran rembang/ jepara yang bagus
- beserta tempat penginapan yg representatif untuk keluarga

Juga mohon infonya apabila saya ingin berwisata dari Surabaya -
Rembang via pantura, tempat2 apa saja yg layak dikunjungi dan
ditinggali, mengingat belum ada rencana untuk liburan lebaran ini.

Mohon infonya ya....

salam
indra

Daftar Produk Susu China Yang Dilarang

artikel ini saya dapatkan dari kompas, siapa tahu berguna bagi rekan2 lainnya
btw ada nomor registrasi, siapa tahu mau mengecek, mungkin masih ada menyimpan di rumah

salam
adyttya




Daftar Produk Susu China Yang Dilarang


Rabu, 24 September 2008 | 19:23 WIB

JAKARTA, RABU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat tidak mengonsumsi produk dengan merek di bawah ini, sebelum ada penjelasan tentang hasil pengujian dari BPOM.

Berikut daftar produk makanan mengandung susu asal China yang terdaftar di(BPOM):

1.Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509001378
2.Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509002378
3. Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509003378
4. Guozhen, susu bubuk full cream, nomor registrasi ML 805309001478
5.Meiji Indoeskrim Gold Monas, es krim, nomor registrasi ML 305509001116
6.Meiji Indoeskrim Gold Monas, es krim, nomor registrasi ML 305509002116
7. Oreo, stick wafer, nomor registrasi ML 227109001450
8. Oreo, stick wafer, nomor registrasi ML 827109001450
9. Oreo, chocolate sandwich cookie, nomor registrasi ML 227109001552
10. M&M¢s, kembang gula, nomor registrasi ML 237409005385
11. M&M¢s, kembang gula, nomor registrasi ML 237409002385
12. Snickers, biskuit, nomor registrasi ML 227109009385
13. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409001385
14. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409003385
15. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409004385
16. Merry X-Mas, kembang gula, nomor registrasi ML 238409003311
17. Penguin, kembang gula, nomor registrasi ML 238409005311
18. Nestle Nesvita Materna, makanan ibu hamil dan ibu menyusui, nomor registrasi ML 862109001322
19. Nestle Milkmaid, selai susu, nomor registrasi ML 234709002206

Namun produk dengan merek yang sama yang diproduksi di dalam negeri dengan kode nomor registrasi MD tetap boleh beredar dan dikonsumsi.

Selain mengeluarkan keterangan tentang merek produk China yang terdaftar, BPOM juga mengumumkan produk China mengandung melamin yang diumumkan oleh Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) Singapura.

Ketigabelas produk tersebut adalah:
1. Natural Choice, Yoghurt Flavoured Ice Bar With Real Fruit
2. Yili Bean Club, Matcha Red Bean Ice Bar
3. Yili Bean Club, Red Bean Ice Bar
4. Yili Prestige Chocliz, Dark Chocolate Bar
5. Yili Super Bean, Red Bean Chestnut Ice Bar
6. Nestle Dairy Farm, susu UHT
7. Yili High Calcium, susu rendah lemak
8. Yili High Calcium, susu
9. Yili 250 ml, Pure Milk
10. Yili 1 liter, Pure Milk
11. Dutch Lady, Strawberry Flavoured Milk (Ex.Cina, Hongkong, Singapura)
12. White Rabbit, kembang gula
13. Yili Choice, Dairy Frozen Yoghurt Bar With Real Peach and Pineapple Fruit Pieces.

Sabtu, 20 September 2008

Goyang Lidah dan transportasi Bukittinggi

Moderator yang baik, saya posting tulisan agak panjang ini, karena ihwal makanan, mungkin kawan-kawan milis berminat membaca - - juga ada ihwal gulai kepala ikan:

SKETSA
Kamis, 18 September 2008
Goyang Lidah dan Transportasi Bukittingi

DI DEPAN Pasar Aur Kuning, di Jl. Bypass, Bukittingi, Sumatera Barat. Deretan tenda panjang, mewadahi rimbunan pedagang lauk-pauk, makanan perbukaan. Pukul 5 petang, Selasa 16 September 2008 itu, suasana penuh sesak. Mancaragam makanan; dendeng tiga rupa; basah, kering, batokok. Gulai ikan warna-warni, kuning, hijau - - bertomat muda, bercabe rawit. Aroma lauk menusuk hidung. Bebek hijau, kikil, otak, usus (tambunsu) berisi telur, gulai nangka olahan Kapau, menggoyang lidah. 

Seluruh makanan Padang, dari ragam dan jenis, memang tumplek di jantung Ranah Minang itu. Penganan pembuka, mulai dari kolak, cendol - - beras dan berbahan sagu - - es tebak (bercendol putih, tepung beras tanpa pandan), es cincau, bubur kampiun, hingga kue bika tersedia. 

Bika adalah kue tradisional berbahan tepung beras, bersantan berkelapa parut, dimasak di atas cetakan setengah telapak tangan beralas daun waru. Aroma waru dan adonan berbentuk putih itu menjadi khas. Biasanya orang Padang, dulu, memasaknya di kuali tanah. Tutupya seng. Di atas seng diletakkan bara batok kelapa. Bila bika matang, maka bagian atasnya berona hitam, laksana dibakar. 

Saya tak bisa menghidangkan jernih, macam apa aroma utuh di bawah tenda itu, yang pasti meriah lah. Parfum merek termahal pun saya pastikan kalah dengan aroma adonan beragam makan khas. Seluruh penjual ibu-ibu atau gadis muda berjilbab. 

Tatakan makanan di situ, ada yang dibiarkan alami; wajan-wajan yang langsung diangkut dari penjarangan. Untuk harga, terbilang hampir sama dengan di Jakarta. Ketika meminta membungkuskan lima dendeng kering bercabe merah, dan lima dendeng basah bercabe hijau, sosok gadis penjual, berjilbab hijau, mengatakan, “Sembilan puluh ribu.” Itu artinya Rp 9.000 perpotong hampir sama dengan di Jakarta, macam di kedai-kedai warung Padang di pinggir jalan. 

Saya melangkahkan kaki menjelang akhir tenda. Jalanan padat berselingkitan. Bila di Jakarta, suasana, aroma dan atmosfir, agaknya, mirip macam di , Jl. Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Bila Anda berasal dari Minang dan penggemar masakannya memang ritual tahunan di depan pasar Bendungan Hilir itu mengkopi suasana di Bukittingi. Cuma bedanya di Jakarta udara panas, pengab. Di Bukittingi, sejuk, angin dingin semilir membuat perut lapar mendesak sasar. 

Tatapan mata saya kemudian tertuju kepada gulai kepala ikan kakap. Makanan ini salah satu dari empat menu yang pernah saya buat dan jual di depan rumah di bilangan rumah di Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan pada 1995 lalu. Di saat itu usaha saya memproduksi serial fim animasi gagal, saya bangkrut Di kala Ramadan tahun itu, dengan sedikit dana yang masih ada di tangan, saya berbelanja ke Pasar Minggu, di subuh pagi, memasak dibantu seorang pembantu, lalu menjualnya masakan di petang hari. 

Seingat saya sosok Almarhum Pranadjaja, soprano yang punya sekolah musik itu beberapa kali memesan gulai kepala ikan saya. Dalam dua jam saja berjualan empat jenis masakan, menjelang buka puasa itu, omset Rp 600 ribu. 

Kiat membuat gulai kepala ikan yang enak, sebenarnya sederhana. Pilih bahan kepala ikan segar. Acuannya mata ikan masih bersih bening, tidak memutih atau memerah. Bumbu juga harus segar mulai dari jahe lengkuas, bawang merah, bawang putih, serai, cabe merah, daun kunyit, sehelasi daun jeruk, daun salam, dan ini: daun ruku-ruku. Ruku adalah tanaman yang daunnya beraroma kemangi, tanaman semak berbatang keras. Setahu saya, rukulah yang membedakan gulai kepala ikan Padang dengan daerah lain. Juga penambahan asam kandis dan tomat muda. 

Kini bila ingat usaha jualan makanan itu saya suka bertanya-tanya, entah racun apa yang kemudian membaut saya tak meneruskan usaha menjual makanan itu. padahal sejak kecil saya bercita-cita mempunyai restoran Padang. 

Belakangan saya mendapat jawab, capek tenaga rupanya. Seharusnya bila semuanya tak dikerjakan sendiri, menjual makanan tidak terlalu mengurus tenaga. Apalagi bila pekerjaan itu memang bisa dinikmati, terlebih hasil jualan bukan sebatas untuk mendapatkan uang, terlebih memberi kepuasaan dan pengalaman kuliner, kepada pihak lain merwisata lidah. 

SUDAH lama saya tak ke Bukitttinggi. Pertama ke kota Jam gadang itu, saya menjelang masuk SD, sekitar 1970. Berikutnya sering lewat bila naik bis ke Pekanbaru, Riau, juga ada perjalanan jurnalistik pada 1980-an akhir. Selanjutnya, pada penghujung 1990, untuk keperluan menulis buku. Baru kini lagi. 

Tidak banyak berubah lansekapnya. Di perempatan Aur, saya menyimak banyak sekali mobil-mobil dari luar kota berpelat BM, BH, BL. Dari seoang kawan, Amruh Kumandang, yang baru setahun ini pulang ke Bukitinggi dari merantau ke Jakarta, kini membuka toko buku dan alat peraga sekolah, bertajuk Binagari, saya dapat gambaran bahwa di pasar Aur itu kini menjadi pusat grosir untuk Sumatera. 

Suasana sudah macam di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Keadaan pasar dan transaksi yang hidup. Agaknya, karena hendak lebaran, keramaian melonjak. 

Ketika saya berdiri didekat sebuah ATM sebuah bank, di pojokan dua mobil berpelat hitam, Panther dan Kijang parkir. Dua anak muda dan seorang ibu-ibu berpakaian biru berjilbab memanggil, “Padang-Padang.” Padahal dari lokasi itu, jarak sepelemparan batu, sudah ada terminal antar kota. 

Sudah ada delapan penumpang yang naik di Panther. Hanya tinggal kursi depan di sebelah supir, yang masih kosong. Panther pelat hitam bergerak. Kijang di belakangnya maju. Sekitar enam meter dari mobil pelat hitam yang mengambil penumpang umum itu, seorang Polwan dan koleganya, pria lebih berumur, membiarkan saja adegan itu. 

Lalu si ibu yang disapa Bundo oleh kenek mobil, saya perhatikan bercakap-cakap dengan kedua polisi itu. Suara paraunya kembali berteriak,”Padang-Padang,” untuk mengisi penumpang mobil berpelat hitam. 

Kini bis besar berpenumpang 40 orang sudah tak laku. Penumpang lebih memilih bis kecil dengan belasan kursi, ber-AC. Penumpang cepat penuh, mobil cepat berangkat. Tinggal satu dua saja bis besar yang jalan, itupun sudah hoyong-hoyong. 

DULU landmark Bukittingi kawasan Jam Gadang. Jam tua itu kini tetap tegak berdiri, namun bagi saya sudah terasa tidak tinggi lagi. Waktu mengubah saya dalam membandingkan tinggi. Panorama yang begitu mempesona justeru kini lokasinya ada di kantor walikota. 

Posisi Kantor Walikota Bukittinggi, seakan tanah “negeri di awan” di dataran tinggi. Di sekelilingnya panorama Gunung Merapi dan Gunung Singgalang, dikitari bukit di barisan Bukit Barisan. Menatap ke kiri, kanan, ke sekeliling, pilihan menempatkan bangunan itu, lebih tepat sebetulnya bagi pusat wisata dunia, pusat budaya Mingangkabau dengan kemelimpahan konten melayani turis lokal dan manca negara. 

Namun faktanya di tanah strategis itu, justeru cuma menjadi pilihan kantor pejabat. Suasana bila ditatap dari jalan di arah bawah, persis macam di era kerajaan jaman dahulu. Bangunan istana raja ada di lokasi strategis. 

Sementara rakyat jelata ada di bawahnya. Macam itulah posisi kantor walikota duduknya. Dan keadaan demikian, bukan monopoli Bukitinggi, hampir terjadi di tingkat Kabupaten dan Kota di Indonesia kini. 

Di banyak daerah, kantor-kantor pemerintah megah, dan tak mempedulikan bahwa mereka semua yang bekerja di pemerintahan itu sesungguhnya abdi masyarakat, yang seharusnya mendahulukan berbagai fasilitas untuk kepentingan rakyat. 

Tak terbantahkan, mereka yang bekerja di kantor walikota, saban hari pasti merasa duduk di istana bergonjong, berpanorama indah, udara sejuk. Mereka lupa kesemrawutan di perempatan Aur dan kemacetan di Pasar Aur, yang terkadang mirip macam di jalan Sudirman Jakarta, di petang hari. 

Sayang sekali Bukittinggi. Di ranah sentra Mingakabau yang egaliter, tetapi pembangunan kini sudah terpolusi aras birokrasi: feodal dan tidak merakyat. 

Karenanya, saran saya, bila Anda ke Bukittinggi, selain menikmati Ngarai Sianok, terutama pergilah menggoyang lidah. Yang lain, entalah! 

Iwan Piliang, presstalk.info

OVERLAND JATENG: H12 - SOTO AYAM BANG DUL - PEKALONGAN

SOTO AYAM BANG DUL – PEKALONGAN 

Jl. A. Yani 50, Jl. Dr. Cipto 119 (Depan Pasar Batik Setono). 
085640353444, buka jam 7.00 – 18.00

Menu: Soto Ayam khas Pekalongan
(Nasgornya) 

Dari Semarang perjalanan kita lanjutkan kembali ke Jakarta, 
sesampainya di pekalongan sekitar jam 10.30 pagi, Erna mampir di 
Pasar Setono untuk mengambil pesanan batik di Butik Aksen Tropis. 
Saat Erna dan temannya sedang asik ngobrol sambil ngurus orderan, 
saya kabur nyebrang jalan untuk mampir di Soto Ayam Bang Dul, yang 
letaknya pas disebrang Pasar Batik Setono. Sebenarnya Soto Bang Dulu 
ini ada di dua tempat, yang satunya lagi di Jl. A. Yani yang 
merupakan pusatnya, yang cabangnya ini malah lebih rame karena lokasi 
primenya di jalur pantura, tempatnya juga lebih luas. Setiap 
cabangnya saking larisnya bisa menghabiskan sekitar 60 ekor ayam 
kampung per hari.

Setelah memesan seporsi Soto Ayam, saya duduk di meja sambil mencoba 
Tahu Isinya yang sangat superb, luarnya crispy dan tasty, dalamnya 
isi sayur yang gurih, uenak banget kalau panas-panas, sempat 
membayangkan makan Sego Megono plus tahu isi goreng panas dan cocolan 
sambel kecap, murmer tapi nikmat pol. Soto Ayam saya hadir dengan 
sangat fotogenik, boleh saya sematkan titel kepada soto ini sebagai 
Soto Ayam paling fotogenik yang pernah saya makan, warnanya itu lhooo 
cakep banget, coklat, merah, orange, ijo, putih, cuantik skalksi. Isi 
Soto ini adalah lontong dibagian dasar (kebanyakan Soto Ayam 
Pekalongan pakai lontong bukan nasi) lalu ada suwiran ayam kampung, 
uritan atau rempelo ati (optional sesuai pesanan), lalu disiram 
kuahnya yang keruh kecoklatan, dikecruti kecap manis, lalu dibubuhi 
sesendok tauco pekalongan dengan warna merah oranye yang garang. 
Belum berhenti sampai disini komposisinya, sebagai topping Soto Ayam 
Bang Dul tidak berhenti pada bawang goreng dan irisan halus daun 
bawang saja, komponen kriuk lainnya ditambahkan secara generous, 
yaitu gorengan crispy usus dan kulit ayam.

Soto Ayam ala Pekalongan ini mungkin adalah Soto Ayam tervibrant yang 
pernah saya makan, walau kuahnya tanpa santan, tapi tendangan soto 
ini begitu nyata dan rasa soto ini mencerminkan karakter Opek (Orang 
Pekalongan) yang penuh warna, lugas dan honest tanpa tedeng aling-
aling. Tauco Pekalongan yang paling bertanggung jawab akan 
terciptanya soto dengan tingkat kegarangan tinggi ini, sesendok tauco 
yang dimasukkan kedalam kuah mampu membuat soto ini jadi juara kelas 
dibanding soto ayam lainnya. Walau hati saya tetap pada Soto Ayam ala 
Semarang yang sueger dan Soto Ayam ala Ambengan di posisi selir, 
kalau boleh mentiga saya akan taruh Soto Ayam Pekalongan ini sebagai 
posisi peraih perunggu, mohon maaf kepada soto ayam genre lainnya 
(ala medan, ala sokaraja dll). 

Selain Tauconya yang garang, kelebihan soto ini adalah di komponen2 
penunjangnya, kuah yang begitu kental dan spicy dihajar dengan 
permainan tekstur dari topping. Daun bawang memberikan sensasi segar 
lewat aroma dan teksturnya yang krenyes2 saat dikunyah, usus (or ucus 
bagi seorang teman baik saya hehe) dan kulit ayam goreng memberi 
sumbangan unsure kriuk dan gurih yang sangat pas untuk 
menjadi "gong"nya soto ini. Saking sudah hamper 99% balancenya soto 
ini, saya merasa berdosa menambahkan kecap atau sambel lagi, sedikit 
kucuran jeruk nipis melengkapi 1%nya, segerrrrr. Saat saya asik makan 
dan potret2 , ada serombongan di meja sebelah yang excited banget , 
mereka yakin bahwa warung langganannya ini akan masuk media, bahkan 
sempat minta difoto juga. Setelah selesai makan saya hampiri mereka 
dan ngobrol2lah kita, ternyata mereka adalah rombongan dari Malang 
yang mampir di Pekalongan untuk melamar gadis Pekalongan sebagai 
salah satu calon mempelai pemuda2 tadi, setelah bertukar nama dan 
nomor kontak, mereka mengajak foto bersama hehehe, sungguh pengalaman 
yang menyenangkan, makan enak dan ketemu teman2 baru.

Kerusakan: Soto Ayam, Tahu Isi, Kerupuk , Es Teh Tawar 15K, VERDICT: 
SANGAT DIREKOMENDASIKAN (Nasgornya) 

8 jam kemudian (setelah lunch stop di Sate Loso Pemalang, *sigh* Ibu 
Mentri kapan bosennya sih ama sate yang satu ini), saya dan Erna 
memasuki pekarangan rumah dengan hati bersyukur, adventure kita kali 
ini yang berlangsung selama 12 hari berlangsung dengan lancar tanpa 
gangguan yang berarti. Kalau dirunut-runut, ini adalah perjalanan 
overland kita terlama dengan rute Jawa Tengah, memang pernah lebih 
lama dari ini tapi jelajahannya sampai Jatim (termasuk Madura) dan 
Bali.

LINK FOTO > 
http://ariep.multiply.com/photos/album/319/OVERLAND_JATENG_H12_-
_SOTO_AYAM_BANG_DUL_-_PEKALONGAN

cheers - Arie Parikesit

Mohon info : Makan enak Surabaya pas lebaran buka gak ya?

Dear JSers all,

Salam kenal, saya udah lama jadi member tapi hanya aktif baca2 emailnya temen2 JSers aja... ternyata seru2 ya...nah kali ini saya memberanikan diri untuk kirim email ke all jsers, baru pertama kali, nanya lagi... he .. he.

Saya dan keluarga, pada lebaran "dheng" nanti subuh2 terbang ke sby, mudah2an bisa ngejar sholat Id di juanda (kalo ada), habis itu, so pasti perut udah keroncongan karena malemnya gak boleh sahur... nah dimana itu nasi rawon yang masih buka, atau nasi lain asal mak nyus....

Thanks sebelonnya..

Husein 

Tanya tentang Morotai

Dear keluarga JS,
 
Saya dan teman saya berencana menghabiskan libur lebaran (27 Sept - 5 Oct) ke Morotai. Adakah yang dapat memberikan info perjalanan, terutama kontak penginapan di Morotai? Saya sudah mencoba cari di arsip dan di web untuk penginapan di sana, tapi ga ada info. Bantuannya akan sangat bermanfaat untuk kami. Oh iya, satu lagi, tempat-tempat apa yang harus dikunjungi di sana, selain dari peninggalan-peninggalan PD II?
 
Makasih banyak.
 
-evi-
sedang bekerja di Ternate

Ask: tempat yang perlu di kunjungi di Kuala Lumpur

Selamat pagi temen temen JS,
 
Saya anggota baru, jadi sorry kalo mungkin pertanyaan saya repost.
kebetulan minggu depan saya mau jalan2x ke Kuala Lumpur tepatnya didaerah jalan Pudu dan beberapa hari di jalan bukit bintang. 
Mungkin diantara temen2 ada yang punya tempat yang bisa direkomendasikan buat tempat untuk makan!
 
 
Salam
Ridwan

Adakah JS-er di Dear JS-ers,?

Dear JS-ers,

Apakah di antara keluarga JS yg tinggal di Guangzhou ?
Saya akan berada di sana tgl 29-30 Sep 08 dalam rangka tugas kantor.
Kebetulan tgl 30 Sepnya saya tidak ada acara sama sekali (free program),
jadi kalau mau kopdar hayuuuukkk...
Japri saja ya biar ngga mengganggu lalu lintas milis tercinta ini :-)

Cheers,
Irene Jo

Puri 21 udah nambah studio, atao salah cetak ??

Barusan gue liat di www.21cineplex.com kalo jadwal Puri 21 menjadi 8 studio, tapi ga ada beritanya? dan di wiki juga belom ada beritanya : http://id.wikipedia.org/wiki/Bioskop_21

Btw, di beberapa bioskop jakarta, HEllboy udah turun layar! padahal baru semingguan... Contohnya platinum dan mega....hmmm.....

Jude Law is Dr. Watson in Guy Ritchie's "Sherlock Holmes"

Setelah Robert Downey Jr. mendapat peran sebagai Sherlock Holmes, maka sidekicknya dia adalah Jude Law (which is menurut gue kok ngga cocok sama bayangan Dr. Watson yang lebih pendek dan ndut itu ya?? Hmmmm)

*ami*

Director Guy Ritchie's cast for Sherlock Holmes is shaping up nicely. Not only has Mr. Madonna secured Robert Downey, Jr. as his super-sleuth in the Warner Bros. project, but EW.com has just learned that Jude Law is negotiating to portray Holmes' sidekick, Dr. Watson. 

Law recently wrapped shooting Terry Gilliam's The Imaginarium of Dr. Parnassus, the indie movie that marks Heath Ledger's last official role. With Downey and Law as British detectives, crime never looked this good. Add to it the new Holmes' villain, British actor Mark Strong (soon to appear in Ritchie's upcoming film, RocknRolla, and this fall's Leonardo DiCaprio/Russell Crowe starrer Body of Lies). Strong was having scheduling issues due to his upcoming role in Matthew Vaughn's indie comic-book movie Kickass but it looks like the actor, best known for his role on the British TV series Prime Suspect, has been able to work it out. Production is scheduled to begin in October, getting a jump on the comedy version of Sherlock Holmes that Sony is putting together with Sacha Baron Cohen and Will Ferrell.

Conan the barbarian (bukan review, just a little info)

Nih.. ada brita conan terbaru, buat novi dan ibu-ibu lain penggemar gerard butler...

Gue kutip dari detikhot dot com

"'Conan The Barbarian' yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger? Film epik itu akan dibuat versi anyarnya dan akan disutradarai oleh sutradara film 'X-Men'.

Brett Ratner rencananya akan menyutradarai versi terbaru 'Conan' yang akan diproduksi Nu Image Films.  Film 'Conan' ditulis naskahnya oleh Dirk Blackman dan Howard McCain. Demikian detikhot kutip dari Dread Central, Jumat (19/9/2008).

Film 'Conan' yang pertama dirilis pada 1982. Film tersebut merupakan debut Arnold Schwarzenegger sebagai aktor yang sebelumnya berprofesi sebagai binaragawan. Berkat film itu, karir Arnold langsung menanjak dan ia berhasil membintangi film-film besar.

Versi terbaru 'Conan' akan diperankan oleh Gerard Butler. Gerard sebelumnya sudah membintangi beberapa film yang bergenre sama dengan 'Conan' seperti '300' dan 'Beowulf and Grendel'. Film epik petualangan itu akan dirilis pada 2009 nanti.(hkm/eny)"

Jumat, 19 September 2008

Restaurant Pasta di Jakarta

Temans,
Ada yang bisa kasih rekomendasi restaurant yang jual menu pasta di Jakarta?
Regards

Rumah ice cream bandung

JS`ers...

Barangkali ada yang pernah mencoba Rumah Ice Cream yang terletak di Jl. Hariang Banga no. 7 Bandung? Mohon bisa sharing pengalamannya atau mungkin bisa memberikan review-nya ke saya (boleh via japri). Kita hampir tiap hari lewat tempat itu tapi mau mencoba mampir kok ragu-ragu karena kelihatannya selalu sepi.

Terima kasih.

Salam,

-Heriawan-

Movie news : Harpot Move to 2009 is a Gift for Madagascar 2

Manager Dreamworks girang banget akibat diundurnya Harry Potter sehingga Madagascar 2 nggak punya saingan ..... dari segi bisnis sih wajar2 aja ... tapi please dech ... sounds rada norak dech .... hehehe ....

Katzenberg Welcomes "Gift" From Rival
18 September 2008 10:37 AM, PDT
 
DreamWorks Animation chief Jeffrey Katzenberg said Wednesday that Warner Bros.' decision to move the opening of Harry Potter and the Half-Blood Prince to July 17 from November 21 represented the "single greatest Christmas gift ever in my 35 years in the movie business." Speaking at a Goldman Sachs investors conference in New York, Katzenberg noted that his rival's decision removed much of the competition for the family audience from his own studio's Madagascar: Escape 2 Africa. The November 7 opening for that film, he predicted, will now be "bigger than we anticipated and it will have a bigger multiplier on it." (A multiplier is the expected earnings of a film based on its opening weekend; a 4 multiplier means that the film is expected to earn four times the amount of its opening weekend during its entire run.) The Potter film was to have opened two weeks after the Madagascar sequel. Katzenberg also used the occasion to boost 3-D movies again calling them, "the game changer our industry is looking for."

Caper Sydney Adelaide Singapore part 2 – Sydney 26 Juni – 1 Juli 2008

Planning perjalanan baru dilakukan kurang dari 1 bulan sebelumnya ;
selain buka buka file JS – banyak juga menggunakan usulan dari wotif,
tripadvisor, google map, singaporeair.com (boarding pass benefit
!).dan search juga "what's on Sydney/Adelaide", South Australia
tourism dll.

Persiapan lainnya ya oleh oleh-list lengkapnya nih :Indomie aneka rasa
(terutama yang special.saya tambahkan juga Kare),aneka bumbu nasi
goreng, krupuk palembang (belum digoreng), kue bulan SinHapHoat,
kripik padang Christine Hakim, kue lapis Legita Pontianak,empek empek
gelondong, kue kering sagu keju buatan mami. Untuk memudahkan saat
declare, oleh oleh makanan kami kemas dalam tas terpisah.

tentang departure/flight ada di caper 1 -------------------------
Sekitar pukul 6 pagi kami tiba di Sydney. Imigrasi kali ini cepat
karena banyak counter yang dibuka (khusus A380 kah ?). Yang lama
menunggu bagasi keluar, kalau kapasitas A380 itu 800 orang x 2 bagasi
– beginilah jadinya. Sambil menunggu, ada beberapa kali anjing pelacak
berkeliling meng"endusi" bagasi2 barang. Setelah bagasi ditangan kami
kembali antri untuk declare makanan yang dibawa. Teliti sekali kotak
indomi dibuka, setiap bungkus dibolak balik dan dibaca. Haduh empek2
gelondongan gak lewat, setelah itu kerupuk ditanya tanyain : dari apa,
pakai telor gak. Dan vonisnyapun sama gak lewat. Kami berusaha
bernegosiasi menyatakan kalau kerupuk itu sangat kering dan harus
digoreng/microwave – tapi tetap saja petugas berkeras bahwa aturan
terbaru mewajibkan makanan yang tidak commercially produced tidak
boleh lewat. Walaupun ada petugas pria yang bisa sedikit berbahasa
Indonesia dan tahu dari apa empek2 & kerupuk terbuat – tetapi well
peraturan tetap peraturan. Kami berdua sudah agak lemas karena mengira
kue kering sagu keju buatan mami ditas kedua akan diconfiscate – tapi
entah karena doa2 kami yang ampuh atau karena tampilan kue kering itu
seperti cookies biasa, seluruh isi tas kedua lolos 

Kami memilih coach menuju apartment di Chatswood, harganya bukan
standar (applicable untuk city areas only), tetapi ditetapkan $65
untuk berdua. Agak lama juga ya menunggu sampai coachnya penuh dengan
2 rombongan lainnya. Mantra apartment (used to be Saville apartment)
lokasinya strategis sekali karena dekat dengan stasiun kereta dan
terminal bis. Kami memilih 1 bedroom apartment instead of studio
apartment. Pilihan tepat karena ruang tamu/tv/makan dan dapurnya luas
dan ada mesin cuci+dryernya. 

So, what to do di Sydney ? Sewaktu browsing Qantas website saya sempat
melihat ada pertunjukan musical The Phantom of the Opera dll. Saat
hendak booking ticket di greatseats.com.au ternyata tiket Phantom
ditanggal pertunjukan itu sudah habis, untung masih tersedia di
ticketmaster.com.au. Prosesnya mudah, kartu kredit langsung didebet
dan ticket bisa langsung dicetak sendiri. Wah coba semua konser/
pertunjukan musik bisa begini ya…
Karena misi trip kali ini adalah ngurus pindahan keponakan (ke
Adelaide) plus ketemuan dengan teman teman, plus masih winter – tidak
banyak rencana jalan jalan – padahal saya masih penasaran dengan Bondi
Explorer. Berikut adalah notable things di Sydney :

-Max Brenner – 273 George St, mezzanine level, Metcentre Sydney. Ph
02-9251 7788. Slogannya : Creating a Chocolate Culture Worldwide.
Lokasinya dekat Wynyard bus stop. Bagian kiri café, bagian kanan
penjualan coklat2 dan alat perlengkapan ie gelas2nya yang unik2. Dari
3 minuman yang kami pesan, yang paling sedap adalah dark Italian dark
thick chocolate. Sangat kental, sehingga harus disendok. Sayang sekali
tidak ada Churros, I was "almost" over the moon…Kerusakan : Danish
Choc+Orange Choc+Dark Italian+Souffle+icecream total 31.35$

-Hoong Cheong, 222 the Boulevarde, Punchbowl, NSW 2196. Tel:
612-97597096, atau mobile 0410168168. 

Chinese seafood restaurant in the most unlikely places – daerah
little Arab : Punchbowl. Sampai sampai kami mengira teman kami salah
memberikan petunjuk. Restoran ini sebenarnya tidak buka untuk lunch
hari Minggu, tetapi karena ada pelanggan yang mengadakan pesta kecil,
restoran menerima booking teman kami. Menunya cukup extensive, rasa
diatas rata rata (semua yang dipesan tidak mengecewakan), porsi
generous (cukup untuk kami ber7)dan harga sangat oke, sempat mengintip
menu, harga rata rata 15-17$ saja (average Chinese resto : 22$ keatas
!). Yang kami makan : selada dengan daging bebek cincang, ikan saus
tausi, tumis buncis (best in the world so far !!!), kepiting lemburi,
mi goreng seafood. Oya, disarankan teman untuk lunch saja, kalau
dinner katanya rasanya agak kurang – mungkin kewalahan melayani begitu
banyak pelanggan sekaligus. Oya 100 meter diseberangnya ada bakery
yang memanggang roti ditempat, baunya memanggil manggil, sayang lupa
dicicipi.

-Harry's Caf̩ de Wheels di Chinatown Рkali ini kami mencoba berbagai
pie, dan yang juara adalah Seafood Pie. Ohhh isinya sangat amat
generous, ada potongan ikan, udang, scallop. Mau gigit dari sudut
manapun pasti dapat . No topping or sambal required, as is aja sudah
enyak enyak enyak…Pie lainnya ie curry chicken rasanya kurang
memuaskan – walaupun isinya as generous as seafood pie.

-Uncle Puff, letaknya kira kira bagian kiri gerbang Chinatown. 1pcs
30C, 2 pcs 60c, 5 pcs 1$. Puff ini kira kira seperti kue cubit yang
suka kita temui depan sekolah, tapi berisi vla sus. Nothing fancy like
papa beard, vla hanya rasa vanilla, tidak ada topping. Mesin
pembuatannya yang canggih, almost fully automatic. Setiap loyangnya
terisi 2 puff yang tinggal dicokok "at the end of the production line"
oleh pelayan yg merangkap kasir. Enak sih buat camilan winter sambil
jalan jalan.

-IWA Japanese restaurant di Chatswood. Rekomendasi tripadvisor
sebenarnya lunch set menu, dan specialty mereka adalah kobe beef. Kami
mencoba untuk dinner dan tidak memesan beef sama sekali.Rasanya
lumayan, harga juga lumayan – rata rata diatas 20$ per main dish.
Kerusakan : 2 hot green tea/2 miso soup/onigiri/seaweed
salad/gingiskan chicken total 55.10$.

-Fung Yook diChatswood. Waktu search di JS, yang disarankan adalah
dimsum. Tapi lagi lagi tidak sempat dan kami mencoba dinner. Secara
rasa, masih 1-2 notch dibawah .Hoong Cheong dengan harga yang almost
double...

-Happy Noodle Korean restaurant di Chatswood. Restaurant sederhana 
yang dikelola 2 ibu ibu Korea. Ada 2 kali kami makan/takeaway. Rata
rata cukup enak, termasuk kimchinya yang bisa minta tambah terus. Yang
kami coba rice set bulgogi, noodle chicken soup (seperti sup ayam
rumahan, lengkap dengan sayur dan kentang), kimchi seafood soup (panas
& merah – tidak terlalu pedas). Harga sekitar 10$

-Satang Thai. 20 Quay St, Haymarket, 02-9280 0956.A little Thai joint
yang menarik perhatian sewaktu kami berjalan dari central station
menuju Chinatown. Siang maupun odd hours sore tetap ramai. Restorannya
kecil sekali, hanya ada 6 meja kecil (2 di trotoar). Menunya standard
thai favorites, ada pad thai, ada semacam kueteow siram, tomyum, green
curry. Bisa dipilih daging ayam, sapi, seafood atau tofu/vegetarian.
Yang kami take away semacam pad thai dan green curry beef. Bumbunya
berani, thai banget gak diadjust ke taste bule, harganya sekitar 8$
per dish, porsinya besar dan generous. Sayangnya Pad thainya agak
terlalu manis/lengket, dan beefnya agak a lot. Tapi boleh dicoba !

-Satu yang tidak kesampaian adalah revisit Billy Blue Brasserie
digedung Billy Blue daerah North Sydney. Reso ini merupakan tempat
praktek para siswa sekolah perhotelan William Blue. Menunya "Modern
Australian" Hanya ada beberapa menu yang "dipaketkan" dalam kombinasi
1/2/3 dishes seharga 14/20/27$. Nih saya copas dari menulog.com : crab
Risotto, asparagus & pecorino salad, crispy skinned ocean trout with
cabbage&sweet pork, duck confit,caramelised figs, chilled summer
berries in riesling.. Pokoknya semi fine dining dengan harga yang
bersahabat dengan kantong.Sayangnya kami tiba sekitar jam 2 siang dan
dapur telah tutup per 1.45 siang.

-Ken Done Gallery dekat Pancake on the Rock. Masih ingat kah, beberapa
tahun yang lalu kaus Ken Done ini merupakan oleh oleh Australia yang
"hit" banget. Nah di gallery ini dipajang banyak lukisan Ken Done
termasuk duplikasinya yang dijual dalam edisi terbatas. Menyenangkan
dan boleh foto foto.

-Di Sydney airport (departure local) , trolley barang biayanya 4$ dan
uang tidak kembali. Kalau berdua, mending salah satu masuk dan ambil
trolley yang sudah ditinggal didepan gate yang belum diangkut oleh
petugas.

Bersambung – part 3 Adelaide

Steak Joni & Makanan seputar Pasar Baru

Tambahan aja steak joni memang baru buka sore hari, dia adanya didepan toko LABA LABA REPARASI SEPATU, tepatnya di depan Gg yang menuju jalan KREKOT BUNDER.

Kalau datang dari arah Gajah Mada, ketemunya nanti Krekot Mall maaf kalau bukan mall saya tdk tau namanya skrg ( dulu sih namanya BIOSKOP KREKOT ), terus ketemu itu steak joni, baru deh Pasar Baru Metro !
Kalau dari arah Gunung sahari, Pasar Baru Lama dulu , Nasi Uduk Krekot lalu puter balik, didepan Krekot mall.

Seputar pasar baru ada beberapa makanan enak 
1. Mie BABAT letaknya didalam ruko, sederetan tokok Reparasi sepatu LABA2 
2. SotoMIe didalam PASAR BARU METRO lantai 3 ( sebelahan dengan toko sepatu ), adanya di kantin Mawar, itu sedap banget deh. tapi harganya lumayan mahal, untuk semangkok kecil. 
3. Es kacang merah Medan dilantai 2 Pasar Baru Metro , macam jualnya tapi ES racikannya enak-enak
4. Bakso pinggir jalan dibelakang Pasar Baru Metro, ada tukang rujaknya juga yang enak.
5. Soto Mie Karang Anyar Gg A belakang Pasar Baru Metro
6. Toge Goreng di deket jalan Lautze ( saya ngga paham nama jalannya tapi saya tau gg nya..iDpn gg nya ada bank Mandiri )
7. Soto Daging, Babat Depan Bioskop Globe ( seberangnya Pasar Baru Metro, atau sederetan Pasar Baru Metro Atom atau org menyebutnya Pasar Baru Lama )
8. Sate Kambing disamping Gereja PNIEL atau Gereja AYAM. Jualnya sore hari sampai malam

selamat mencoba !

Ling Ling 

Nanya resto korea.............???

dear JPers..........

kira2 dmn ya resto korea yg enak???
kl bisa sih di sepuratan jakarta selatan aja.....
dl pernah nyobain yg di blakang blok-s (tp lupa namanya)
tp rasanya biasa aja
kurang original kynya,,,,,,,,,

thanx

Review Hotel Kharisma, Bukittinggi

Saya check-in di hotel ini tanggal 12 September 2008. Kami mengambil kamar Superior, satu tingkat dibawah Kharisma Suite yang dilengkapi dengan kulkas. Awalnya harga yang diberikan 315rb, tetapi pada saat check-out, di-discount 30% karena masa puasa. Memang pada saat kami booking, sebelum puasa, jadi belum ada keputusan mengenai hal ini kata receptionistnya. Teman saya yang menginap di tempat ini juga mengalami hal yang sama, pada saat check-out apabila memang ada discount, pasti langsung dipotong tanpa diminta.

Kamarnya ada air panas dan AC yang mana sebenarnya tidak berguna di Bukittinggi. Malam hari ACnya kami matikan. 

Surprise dengan kondisi kamar yang katanya usia hotel belum 2 tahun. Sayang sekali interior yang dipilih sangat tua. Lantai tanpa karpet. Ada kursi rotan yang ukurannya agak besar, tapi tidak bisa dimasukkan di bawah meja, sehingga jadi makan tempat. Bathtub tanpa shower curtain, sehingga kalau ada yang mandi basah kemana-mana. Letak tempat sampah yang di kamar mandi juga jauh dari kloset duduknya. 

Ranjang twin hanya kasurnya yang spring bed, tapi dipannya dari kayu. Pintu menuju balkon juga membuat susah dibuka-tutup karena akan menghalangi extra bed. Secara umum penempatan barang tidak praktis.

Pada saat kami kesana, lift sedang diperbaiki. Begitu masuk kamar, banyak semut di pintu. Walaupun ramah, lama sekali menunggu mereka mencari semprotan nyamuk dan mengantar extra bed.

Bangunannya sendiri kelihatan kecil di depan, tapi membesar di bagian belakang. Di setiap lantai banyak ruang terbuka sehingga sirkulasi udara sangat baik.

Tapi yang paling parah adalah extra-bednya. Senilai 65rb, kami hanya diberikan kasur busa biasa yang amblas ditengahnya. Jadi ayah saya tidur di extra bed dengan diganjal bantal di bagian pinggang. Jadilah sama rata dengan kepala dan kaki. Buat yang bermasalah dengan pinggangnya, bisa-bisa besok pagi tidak bisa bangun.

Sarapan pagi hanya ada Mie Goreng atau Nasi Goreng, tapi dua-dua sama enak. Hanya saja, jam 3.30 pagi kami dibangunkan untuk sahur. Dan ini buat saya sangat menjengkelkan. Maklum saja, sekali terbangun saya sulit tidur kembali. Apa hotel ini hanya untuk yang puasa saja ??? Toh teman-teman muslim di bulan puasa kan tidak semuanya pasti puasa. Sangat disayangkan mengapa manajemen hotel ini tidak mengkonfirmasi pada saat check-in saja, apakah ingin dibangunkan untuk sahur atau tidak. Akibatnya, hotel yang seharusnya menjadi tempat istirahat, malah jadi tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Mengenai lokasi, sebenarnya agak jauh dari jam gadang apabila dibandingkan dengan Ambun Suri. Kalau tadinya saya tau lokasi hotel ini, mungkin saya akan mengambil Hotel Gallery yang ada di samping The Hills dan kelihatan lebih modern dari luar. Hanya saja, bangunannya “hanya” ditumpu semacam pilar (susah nih jelasinnya) dan yang terpikir hanya, “gimana kalau gempa ya” karena di bawahnya itu kosong, bukan tanah padat.

Bagi teman-teman yang ingin kesana, saya mencatat beberapa hotel yang berdekatan. Sebelah Ambun Suri ada hotel Indria atau hotel Yuriko. Sebrang Hotel Kharisma adalah hotel Dymens. 15 langkah dari hotel Kharisma menjauhi jam gadang adalah hotel Bagindo. Samping Kharisma persis ada hotel Nikita yang sedang dibangun.

Review hotel Pangeran Beach, Padang

Saya tinggal di hotel ini tanggal 10 dan 11 September 2008 malam. Apabila kita tiba di Padang, menuju tengah kota, akan melewati hotel ini. 

Dengar cerita, hotel ini usinya 30 tahun lebih. Di belakang hotel langsung pantai. Awalnya saya diberi kamar di 53? (saya lupa belakangnya). Tapi parah sekali karena ACnya tidak berfungsi. Hanya angin saja yang keluar. Dengar dari orang2 yang lewat, mereka juga komplain hal yang sama. Pesawat teleponnya bau minta ampun.

Karena tidak bisa tidur, saya minta ganti kamar, akhirnya pindah ke 413. Ada balkon dan menghadap ke laut. Kamarnya cukup besar. Masih muat dengan ditambahnya satu extra bed. Kamar mandinya pun luas. Bathtub dengan shower dibuat terpisah. Bathtubnya sudah pada bolong-bolong. Karpetnya sudah kelihatan tua. Sayang lampu kuningnya untuk di ruang tidur kurang terang, jadi agak remang2 kalau malam. Untuk toilet menggunakan lampu putih

Oh ya, untuk kedua kamar ukurannya sama sekitar 4x4 untuk tempat tidur saja. Hanya untuk kamar kedua setelah saya dipindahkan, toiletnya lebih besar. Ada kulkas, televisi, peralatan mandi. Secara umum cukup bersih, hanya saja perabotannya kelihatan tua.

Makan paginya sangat standard kalau tidak mau dibilang tidak enak. 2 kali saya makan pagi disana, menunya kurang bervariatif untuk kelas hotel bintang 4.

Sewaktu saya menginap, banyak sekali tamu asing. Ada beberapa orang Jepang, China dan Bule. 

Hari terakhir setelah check-out, saya buang air kecil di dekat Lobby. Lampu toilet masih ditutup, tidak ada AC dan agak bau udaranya walaupun bersih.

Dari hotel ini ke tengah kota harus menggunakan taxi 30rb sekali jalan. Tanpa argo dan harga sudah standard.

Review Hotel Ambacang, Padang

Saya tinggal di Hotel ini tanggal 13 September 2008. Saya mendapat kamar nomor 329. Lokasi menjadi pilihan utama karena sangat strategis. Berbelakangan dengan Pangeran City dan tak jauh dengan Inna Muara. Ke Restaurant Pagi Sore atau es duren Ganti Nan Lamo pun tinggal jalan kaki saja.

Begitu datang disambut oleh Bell Boy yang kostumnya menarik. Dengan topi bundar dan sepatu boot tinggi, dilihat sepintas mirip seragam kompeni Belanda di film-film jaman dulu.

Saya dapat seharga 369rb dari bobobobo.com. Kamarnya bagus, interiornya baru dan minimalis. Lantainya dari parket kayu. Saat saya berada dalam kamar, terasa sangat nyaman.

Berbeda dengan hotel lain pada umumnya, yang begitu kita masuk sebelah kita langsung toilet. Di Ambacang ini toiletnya ada di paling belakang. Tapi tanpa bathtub. Ruangannya besar, mungkin bisa tambah 2 extra bed lagi.

Saluran nomor 1 di TV diputar vcd lagu-lagu Padang dengan pemandangan alam Sumatra Barat, hal ini buat saya sangat terpuji dan mendukung pariwisata Indonesia. Seharusnya hal ini dilakukan di seluruh hotel di Indonesia.

Makan paginya ada egg-corner. Untuk rasa dan variasinya sih standard saja menurut saya. Restaurantnya terkesan terang karena langit2nya tinggi dan sepanjang dinding, kira-kira satu meter dari atas, diberi kaca yang langsung menghadap ke jalan. Jadi terlihat apakah diluar sedang mendung, terang atau hujan.

Setelah jam 12 siang, fungsi magnetik card otomatis mati, jadi apabila ingin minta late check-out harus ke Receptionist lagi.

Secara Over-all, hotel ini very recommended.

Kapan fuel surcharge turun

Dear JS,
 
Seperti yg diberitakan di media masa, harga minyak dunia turun banyak. Dengan demikian kapan fuel surcharge turun? atau bahkan harga ticket pesawat tanpa embel embel fuel surcharge lagi ?  ada yg bisa kasi pencerahan ? Tks Sis 

Siswadi Mintarno

QBIC Donat

Halo,
uda ada yang pernah nyobain QBIC donat ga ya?
please sharing dong.
dan klo ada place and contact numbernya yah.
thanks a lot

boy

Jualan Daging dari Sampah Hotel selama 5 tahun!!!

Mas Dedhi dan Cak Yo,
 
Saya setuju dengan pendapat bahwa usaha pembunuhan manusia lain secara perlahan2 sudah marak terjadi dan dalam banyak sisi kehidupan. Mengungkapkan kasus2 ini tidaklah mudah karena kadang konsumenlah yang menyebabkan usaha2 ini tetap hidup dan bahkan meluas.
 
Saya baru saja dari Medan dan saat di sana saya sempat makan bubur ayam yang dagingnya berupa cincangan halus. Selang 2 jam kemudian, sekujur badan saya gatal seperti alergi. Ketika saya konsulkan ke dokter, diagnosanya adalah keracunan makanan. Sebelum bubur, saya tidak makan apapun. Dan bubur itu sama sekali tidak mengandung seafood. Kecurigaan saya pada awalnya adalah penyedap makanan.. Tapi sesudah saya baca di beberapa milis (termasuk di sini..) hihyyyyyyyyyy..... takuttttt.... Jangan2....... hiiiiiiiyyyyyyyyyyyyyyyyyy............
 
Ya Allah... ampunilah mereka....
 
Saya setuju.. There's no excuse for them... 
 
Salam..
tyas
yang masih gatel2...dan jadi tambah gatel sesudah baca postingan mas Dedhi...
 
========#-----------------------------

--- Pada Kam, 18/9/08, 
Dedhi Sujatmiko menulis:

dari : http://www.suarapembaruan.com/News/2008/09/13/index.html

mohon maaf kalau hari ini saya posting email yang isinya benar benar
merusak selera :(
Saya sendiri kaget sampai ada orang yang nekat mencari untung dengan
mendaur ulang daging busuk dan mencampurkannya dengan formalin dan
rhodamine... .. bener bener tega.
Jadi sedih dan takut kalo mau makan kaki lima, tapi tidak melihat asal
dagingnya seperti bubur yang sudah disuwir, mie ayam, sate, gule dsb.
Mungkin setelah ini beraninya makan cuman soto yang ayamnya dipajang di
geroba, pecel lele yg lelenya utuh, dsb :(

============ ========= ========= ========= ========= ========= ========= =========

SP/Yumelda Chaniago

Wali Kota Jakarta Barat Joko Ramadhan melihat daging olahan sisa hotel
dan restoran yang digerebek polisi dan petugas Sudin Peternakan dan
Perikanan Pemkot Jakarta Barat, di kawasan Kelurahan Kapuk, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (11/9).

Bau busuk langsung menyeruak begitu SP tiba di depan pintu sebuah
ruangan berukuran sekitar 5 x 3 meter di Jalan Peternakan I, RT 04, RW
07, Kapuk Jagal, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (11/9) sore.
Ruangan berdinding kayu dan berlantai tanah merah itu merupakan sebuah
dapur, tempat Darmo (55 tahun), dan istrinya Yatmi (50 tahun) mengolah
berbagai daging busuk yang akan mereka jual kembali.

Sore itu pasangan suami-istri ini tengah bekerja. Darmo tengah menunggui
lima penggorengan berisi daging busuk yang tengah digorengnya, ketika
tiba-tiba sejumlah polisi dari Polres Jakarta Barat, bersama petugas
dari Suku Dinas Peternakan dan Perikanan, Pemkot Jakarta Barat masuk dan
memergoki ulah mereka.

Wajah Darmo dan Yatmi pun langsung tegang. Apalagi para petugas langsung
menemukan sejumlah daging busuk yang belum sempat mereka masak. "Saya
enggak tahu apa-apa pak. Saya cuma masak, yang ngerti itu bosnya. Dari
dialah saya mendapat daging-daging yang sedang dimasak ini," aku Darmo
dengan nada panik, ketika polisi bertanya mengapa daging yang telah
busuk dimasaknya kembali.

Darmo bergegas keluar dari dapur disusul istrinya. Tampaknya ia sudah
tak tahan dengan kejaran pertanyaan dari para petugas. Ia kemudian duduk
di dipan depan rumahnya yang berdinding kayu. "Saya enggak tahu pak asal
daging ini dari mana. Pokoknya saya beli dari bos, kemudian saya masak
dan jual lagi," akunya dengan wajah ketakutan.

Petugas terus mencecarnya dengan pertanyaan seputar asal daging itu.
Namun, Darmo tetap menjawab tak tahu. Ia beralasan sang bos yang menjual
daging tersebut, datang dan menjual langsung ke rumahnya.

Padahal saat SP bertanya, bagaimana ia bisa mendapatkan daging-daging
tersebut, Darmo mengaku terkadang kalau sang bos tak datang membawa
daging ke tempatnya, maka Darmo lah yang akan pergi membeli ke tempat
sang bos. Tapi saat ditanya di mana tempat sang bos, lagi-lagi ia
mengaku tak tahu. "Enggak tahu saya di mana tempat bosnya. Kadang-kadang
si bos sudah datang ke tempat saya bawa daging dalam karung, terkadang
saya yang beli ke sana. Tapi saya enggak tahu tempatnya," katanya
kembali menghindar.

Menurut Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan, Pemkot Jakarta
Barat, drh Chaidir Taufik, berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan
stafnya selama hampir satu minggu sebelum penggerebekan dilakukan,
diduga daging-daging busuk yang terdiri atas daging ayam, sosis, ikan,
dan usus ayam yang dimasak Darmo, diperoleh dari kumpulan sampah-sampah
hotel dan restoran.

"Daging sisa yang telah dibuang ke bak sampah hotel dan restoran,
kemudian dikumpulkan dan dijual ke orang-orang seperti Darmo. Mereka
lalu menggorengnya kembali untuk dijual dan dimakan," kata Chaidir
kepada SP, di sela-sela penggerebekan.

Direndam Formalin

Tak jauh dari dapur rumah Darmo, terdapat sebuah lokasi yang dijadikan
tempat penampungan dan penyortiran sampah. Di tempat ini tampak belasan
orang pemulung tengah menyortir sampah dari plastik-plastik sampah
berukuran besar.

Beberapa di antara mereka tampak sibuk memisahkan plastik-plastik bekas
botol air mineral, kardus, dan lain-lain. Petugas dari Sudin Peternakan
dan Perikanan pun mendatangi tempat penyortiran sampah tersebut. Di
sana, terdapat sebuah kardus berisi kumpulan daging beraneka jenis yang
belum sempat dipilah. "Nah daging-daging sisa dari tempat inilah yang
dimasak kembali untuk dijual," ujar Chaidir. Selain kotor, daging-daging
yang berada di tumpukan lokasi penyortiran sampah tersebut juga telah
membusuk dan bercampur dengan sampah-sampah lainnya, aromanya sangat
"menusuk" hidung.

Chaidir mengatakan, daging-daging busuk tersebut sebelum dimasak kembali
oleh Darmo, terlebih dahulu dicuci dan direndam dalam formalin agar
kembali kenyal dan bau busuknya menjadi berkurang. Setelah itu daging
digoreng kembali dan dijual ke warung-warung makanan, tukang bubur ayam,
dan masyarakat luas.

"Daging ayam yang mereka goreng kembali bentuknya hancur, seperti daging
suwir. Soalnya mereka mengumpulkannya dari sisa-sisa daging ayam yang
tidak habis dikonsumsi para tamu hotel atau restoran, sehingga bentuknya
tidak utuh," urainya.

Menurut Darmo, untuk mencerahkan warna daging yang terlihat menghitam
akibat proses masak yang berulang, daging yang telah digoreng akan
diberi adukan bubuk pewarna merek rodamin (pewarna tekstil, Red). Bubuk
tersebut akan membuat daging yang telah dimasak menjadi berwarna
kekuningan, sehingga terlihat seperti daging yang baru diolah. "Saya
ngasihnya enggak banyak-banyak, biasanya satu baskom daging hanya
ditaburi setengah bungkus pewarna. Kemudian diaduk-aduk supaya warnanya
merata," imbuhnya.

Daging yang telah dimasak kembali itu, jelas Darmo, ia jual ke sejumlah
pelanggan yang datang ke rumahnya. Ia mengaku tak mengenal para
pelanggan yang datang membeli ke rumahnya. Selain itu, istrinya juga
membantu menjual dengan menggelar lapak di Pasar Pos Duri, Kecamatan
Tambora, Jakarta Barat. "Saya menjual semua jenis daging dalam baskom.
Biasanya saya jual seharga Rp 1.000 per bungkus. Isinya daging
campur-campur, " aku Yatmi.

Lima Tahun

Darmo mengaku membeli daging-daging yang akan dimasaknya dari seseorang
yang disebutnya bos. Setiap hari sang bos datang membawa aneka jenis
daging yang telah dipilah dalam sebuah karung bekas beras. "Berapa pun
banyaknya daging yang dibawakan, saya hanya membayarnya seharga Rp
100.000. Mau isinya sedikit atau banyak harga belinya tetap, karena
borongan," ungkapnya.

Dalam satu hari, Darmo mengaku bisa memasak daging sekitar 50-100
kilogram. Dari penghasilannya ini ia memperoleh untung sekitar Rp
100.000 per hari. Usaha yang telah ditekuninya selama lebih dari 5 tahun
ini, diakui Darmo merupakan usaha turunan dari mendiang ibunya. "Dulu
saya belajar dagang daging ini dari ibu saya yang sudah meninggal.
Setelah ibu meninggal usahanya kemudian saya teruskan. Untungnya cuma
cukup buat makan sehari-hari, " katanya.

Sementara itu, tetangga Darmo bernama Mirna, mengaku tak tahu jika
daging yang dijual Darmo berasal dari tempat sampah. Ia hanya melihat
setiap hari Yatmi, istri Darmo jualan daging di Pasar Pos Duri, Tambora
dalam wadah baskom. "Enggak pernah tahu kalau daging yang dijualnya itu
dari tempat sampah. Malah tetangga di sini juga suka ikut beli, soalnya
daging yang mereka jual murah. Beli seribu bisa dapat lima potong ikan
goreng," imbuhnya.

Wali Kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan mengaku terkejut mendapat
laporan adanya penjualan daging dari tempat sampah tersebut. Terlebih ia
mendengar perdagangan daging busuk itu tersebar di beberapa tempat di
wilayah yang dipimpinnya. "Saya minta Kasudin Peternakan dan Perikanan
untuk terus mencari lokasi mana saja yang terdapat penjualan daging
busuk. Ini benar-benar keterlaluan, masak daging sampah dikasihkan pada
manusia," ujarnya dengan nada gusar.

Menurut Djoko, penjual daging busuk tersebut dapat dikenai sanksi sesuai
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996, tentang Pangan. Ancaman hukumannya
pidana penjara maksimal 1 tahun, dan atau denda Rp 120 juta.
[SP/Yumeldasari Chaniago]