SOTO AYAM BANG DUL – PEKALONGAN
Jl. A. Yani 50, Jl. Dr. Cipto 119 (Depan Pasar Batik Setono).
085640353444, buka jam 7.00 – 18.00
Menu: Soto Ayam khas Pekalongan
(Nasgornya)
Dari Semarang perjalanan kita lanjutkan kembali ke Jakarta,
sesampainya di pekalongan sekitar jam 10.30 pagi, Erna mampir di
Pasar Setono untuk mengambil pesanan batik di Butik Aksen Tropis.
Saat Erna dan temannya sedang asik ngobrol sambil ngurus orderan,
saya kabur nyebrang jalan untuk mampir di Soto Ayam Bang Dul, yang
letaknya pas disebrang Pasar Batik Setono. Sebenarnya Soto Bang Dulu
ini ada di dua tempat, yang satunya lagi di Jl. A. Yani yang
merupakan pusatnya, yang cabangnya ini malah lebih rame karena lokasi
primenya di jalur pantura, tempatnya juga lebih luas. Setiap
cabangnya saking larisnya bisa menghabiskan sekitar 60 ekor ayam
kampung per hari.
Setelah memesan seporsi Soto Ayam, saya duduk di meja sambil mencoba
Tahu Isinya yang sangat superb, luarnya crispy dan tasty, dalamnya
isi sayur yang gurih, uenak banget kalau panas-panas, sempat
membayangkan makan Sego Megono plus tahu isi goreng panas dan cocolan
sambel kecap, murmer tapi nikmat pol. Soto Ayam saya hadir dengan
sangat fotogenik, boleh saya sematkan titel kepada soto ini sebagai
Soto Ayam paling fotogenik yang pernah saya makan, warnanya itu lhooo
cakep banget, coklat, merah, orange, ijo, putih, cuantik skalksi. Isi
Soto ini adalah lontong dibagian dasar (kebanyakan Soto Ayam
Pekalongan pakai lontong bukan nasi) lalu ada suwiran ayam kampung,
uritan atau rempelo ati (optional sesuai pesanan), lalu disiram
kuahnya yang keruh kecoklatan, dikecruti kecap manis, lalu dibubuhi
sesendok tauco pekalongan dengan warna merah oranye yang garang.
Belum berhenti sampai disini komposisinya, sebagai topping Soto Ayam
Bang Dul tidak berhenti pada bawang goreng dan irisan halus daun
bawang saja, komponen kriuk lainnya ditambahkan secara generous,
yaitu gorengan crispy usus dan kulit ayam.
Soto Ayam ala Pekalongan ini mungkin adalah Soto Ayam tervibrant yang
pernah saya makan, walau kuahnya tanpa santan, tapi tendangan soto
ini begitu nyata dan rasa soto ini mencerminkan karakter Opek (Orang
Pekalongan) yang penuh warna, lugas dan honest tanpa tedeng aling-
aling. Tauco Pekalongan yang paling bertanggung jawab akan
terciptanya soto dengan tingkat kegarangan tinggi ini, sesendok tauco
yang dimasukkan kedalam kuah mampu membuat soto ini jadi juara kelas
dibanding soto ayam lainnya. Walau hati saya tetap pada Soto Ayam ala
Semarang yang sueger dan Soto Ayam ala Ambengan di posisi selir,
kalau boleh mentiga saya akan taruh Soto Ayam Pekalongan ini sebagai
posisi peraih perunggu, mohon maaf kepada soto ayam genre lainnya
(ala medan, ala sokaraja dll).
Selain Tauconya yang garang, kelebihan soto ini adalah di komponen2
penunjangnya, kuah yang begitu kental dan spicy dihajar dengan
permainan tekstur dari topping. Daun bawang memberikan sensasi segar
lewat aroma dan teksturnya yang krenyes2 saat dikunyah, usus (or ucus
bagi seorang teman baik saya hehe) dan kulit ayam goreng memberi
sumbangan unsure kriuk dan gurih yang sangat pas untuk
menjadi "gong"nya soto ini. Saking sudah hamper 99% balancenya soto
ini, saya merasa berdosa menambahkan kecap atau sambel lagi, sedikit
kucuran jeruk nipis melengkapi 1%nya, segerrrrr. Saat saya asik makan
dan potret2 , ada serombongan di meja sebelah yang excited banget ,
mereka yakin bahwa warung langganannya ini akan masuk media, bahkan
sempat minta difoto juga. Setelah selesai makan saya hampiri mereka
dan ngobrol2lah kita, ternyata mereka adalah rombongan dari Malang
yang mampir di Pekalongan untuk melamar gadis Pekalongan sebagai
salah satu calon mempelai pemuda2 tadi, setelah bertukar nama dan
nomor kontak, mereka mengajak foto bersama hehehe, sungguh pengalaman
yang menyenangkan, makan enak dan ketemu teman2 baru.
Kerusakan: Soto Ayam, Tahu Isi, Kerupuk , Es Teh Tawar 15K, VERDICT:
SANGAT DIREKOMENDASIKAN (Nasgornya)
8 jam kemudian (setelah lunch stop di Sate Loso Pemalang, *sigh* Ibu
Mentri kapan bosennya sih ama sate yang satu ini), saya dan Erna
memasuki pekarangan rumah dengan hati bersyukur, adventure kita kali
ini yang berlangsung selama 12 hari berlangsung dengan lancar tanpa
gangguan yang berarti. Kalau dirunut-runut, ini adalah perjalanan
overland kita terlama dengan rute Jawa Tengah, memang pernah lebih
lama dari ini tapi jelajahannya sampai Jatim (termasuk Madura) dan
Bali.
LINK FOTO >
http://ariep.multiply.com/photos/album/319/OVERLAND_JATENG_H12_-
_SOTO_AYAM_BANG_DUL_-_PEKALONGAN
cheers - Arie Parikesit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar